Sabtu, 27 April 2024

DIALOG KLOROFIL, DISTAN LIBATKAN P4S

Diunggah pada : 24 Februari 2010 12:40:04 6
thumb

Keberadaan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) yang selama ini menjadi tempat magang petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian, mendapatkan perhatian khusus Pemprov Jatim. Wujud perhatian dilakukan dalam melibatkan P4S dalam setiap dialog maupun diskusi, seperti Dialog Klorofil yang selama ini rutin dilakukan Dinas Pertanian bersama Bulog, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan, dan Disperidag.
    Kepala Dinas Pertanian Jatim, Ir Wibowo Eko Putro di kantornya, Rabu (24/2) mengatakan, Dialog Klorofil  tersebut sebelumnya rutin dilakukan dalam sebulan sekali di kantor Distan Jatim. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mensinergikan penyelesaian masalah pertanian baik dari tingkat on farm maupun of farm antar intansi.
Hasil dari dialog tersebut selanjutnya dilaporkan kepada gubernur untuk dijadikan salah satu referensi penentuan kebijakan di sektor pertanian, khususnya menyangkut komoditas pangan. “Karena dialog tersebut nantinya akan melibatkan P4S Jatim, maka kami menamainya menjadi Dialog Klorofil Plus-Plus,” katanya.
Keterlibatan P4S dalam dialog tersebut nantinya diharapkan tau betul permasalahan tentang pertanian khususnya yang terjadi di lapangan. Ini karena mereka mayoritas adalah pelaku usaha tani yang telah sukses terbukti bisa memberikan pelatihan permagangan pada petani lain.
Keberadaan P4S yang selama ini rutin memberikan pelatihan dan permagangan pada petani-nelayan khususnya pemudatani-nelayan yang berminat mengembangkan usaha di bidang pertanian maupun non-pertanian cukup membantu program pertanian yang dilakukan pemerintah.
Menurutnya, indikasi keberhasilan pengembang program pertanian adalah terletak pada kemandirian petani dalam mengembangkan potensinya. Di P4S semua upaya menuju keberhasilan di sektor  tersebut ada, baik pelatihan itu diberikan pada peserta yang dilatih secara perorangan ataupun berkelompok.
Ketua P4S Jatim, Ir Totok Sudarianto mengatakan, anggota P4S  di Jatim saat ini sudah tersebar di 39 kabupaten/kota. Setiap kelompok garapan permagangan maupun pelatihan yang dikembangkannya bervariasi, ada yang konsentrasi di bidang produksi pertanian, ada juga yang terkonsetrasi pengolahan hasil pertanian.
Ciri-ciri P4S adalah dikelola secara swadana oleh petani-nelayan yang usahataninya maju, terletak di lingkungan usahatani milik pengelola dan dilaksanakan dengan prinsip permagangan, serta mendapat dukungan pemerintah daerah setempat. Pelatih pada P4S adalah mereka para petani-nelayan pengelola P4S, yang dibantu oleh para kontaktani-nelayan sekitar, guru, widyaiswara serta penyuluh pertanian setempat dan tenaga lain.
Biaya penyelenggaraan P4S  adalah berasal dari swadana yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pengelola dan peserta. Dan tidak tertutup kemungkinan mendapat bantuan dari pihak ketiga sebagai sponsor. “Bahkan selama ini banyak pengelola P4S dapat memberikan imbalan atau bentuk kompensasi lain kepada peserta,” katanya.
Metode belajar yang diberikan adalah menekankan kepada praktik, yang didasarkan atas pengalaman para pengelola. Pelajaran diberikan dalam bentuk kerja nyata sesuai dengan realitas di lapangan, sedangkan teori dalam bentuk kuliah/belajar di kelas. P4S telah memiliki satu lokasi pelatihan yang didalamnya terdapat berbagai jenis komoditas pertanian dan perikanan. Lokasi pelatihan itu berada di Kabupatan Nganjuk.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait