Jumat, 26 April 2024

Antisipasi Bencana Banjir dan Longsor BINA MARGA SIAPKAN 14 POSKO BENCANA

Diunggah pada : 24 Februari 2010 9:36:47 7
thumb

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jatim telah menyiapkan 14 posko penanggulangan bencana banjir dan longsor selama musim penghujan 2010. Posko tersebut berfungsi menjaga kemantapan jalan agar tetap berfungsi secara optimal dalam melayani pengguna jalan, khususnya dalam menanggulangi kerusakan yang diakibatkan bencana.
    Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas PU Bina Marga Jatim, Ir Erwin Winawan di kantornya, Rabu (24/2) mengatakan, 14 posko bencana, antara lain berada di Kantor Dinas PU Bina Marga di Surabaya, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V di Surabaya, UPT Pemeliharaan Jalan Surabaya, Probolinggo, Mojokerto, Kediri, Malang, Pamekasan, Bojonegoro, Madiun, Pacitan, Tulungagung, Jember, dan Banyuwangi.
    Di setiap posko, juga dilengkapi sarana komunikasi dan peralatan yang memadai untuk dapat memberikan tindakan sewaktu-waktu jika terjadi kondisi darurat yang memerlukan penanganan mendesak. Beberapa peralatan yang tersedia, antara lain Motor Grader, Dump Truk, Excavator, Jembatan Bailley, Baby Roller, dan beberapa peralatan berat lainnya. 
    Petugas di 14 posko secara simultan terus memantau kondisi jalan nasional dan propinsi yang berada di wilayah operasional mereka. Total panjang jalan nasional yang menjadi penguasaan posko sepanjang 1.899,21 km dan jalan propinsi 2.000,98 km. Posko juga bersinergi dengan posko penanggulangan bencana yang dimiliki pemerintah kabupaten/kota. Sinergitas dilakukan untuk menjalin koordinasi dalam penanggulangan bencana di setiap lokasi.  

Titik Rawan Banjir
    Pantauan Dinas PU Bina Marga menyebutkan, di Jatim terdapat 23 titik yang rawan terjadi banjir atau genangan. Titik-titik tersebut menjadi prioritas utama yang terus dipantau oleh petugas posko. Diantara beberapa ruas yang rawan terjadi banjir, yakni Pakah-Babat, Gresik-Lamongan, Asembagus-Jangkar, Bojonegoro-Ponco, serta Ngawi-Mantingan.     Terhadap ruas-ruas yang rawan terjadi banjir, petugas posko telah menyiagakan beberapa peralatan besar seperti mobil derek dan beberapa pompa air untuk mengurangi genangan air di jalan.
    Ditambahkannya, selain posko disiagakan untuk penanggulangan bencana banjir dan longsor, masyarakat juga bisa memanfaatkan posko sebagai tempat istirahat saat mengalami kelelahan dalam perjalanan. Bahkan, bila banjir tersebut terjadi dalam waktu yang relatif lama, posko juga dijadikan sebagai tempat evakuasi.
    Selain koordinasi dengan posko bencana kabupaten/kota, posko juga secara intens berkoordinasi dengan posko bencana nasional yang di bawah kewenangan Departemen Pekerjaan Umum, yakni khususnya untuk penanggulangan banjir dan longsor pada jalan nasional. Koordinasi dengan posko bencana pusat dimaksudkan untuk menyiagakan peralatan berat, jika di posko propinsi dan kabupaten/kota peralatan yang ada sudah tidak memadai.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait