Sabtu, 27 April 2024

JATIM SUMBANG 40% EKSPOR NASIONAL KE AS

Diunggah pada : 18 Februari 2010 13:29:51 2
thumb

Jatim menyumbang 40% total ekspor nasional ke Amerika Serikat sepanjang tahun 2009, total ekspor Jatim ke Negeri Paman Sam mencapai 11,099 juta dolar AS. Namun tahun ini diperkirakan ekspor akan turun seiring kebijakan AS yang proteksionis terhadap masuknya produk-produk dari negara asing.
             Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim, Dr Ir H RB Fattah Jasin MS, di kantornya, Kamis (18/2) mengatakan, neraca perdagangan non migas Jatim ke AS selama kurun waktu 2003-2009 selalu menunjukkan surplus bagi Jatim setiap tahunnya. Dan selama ini AS menduduki urutan kedua tujuan ekspor Jatim setelah Jepang.
              Namun akibat krisis ekonomi dunia, AS kian proteksionis terhadap masuknya produk-produk asing. Mereka gencar membentengi pasar dalam negerinya. Bahkan negara itu juga merancang Trade Enforcement Act 2009 dalam bentuk undang-undang, yang memberikan perlindungan kepada pelaku usahanya dari hambatan non tarif di negara lain.
              Diakui Fattah, kebijakan Amerika itu mau tak mau akan berimbas ke Jatim. Para eksportir bakal kesulitan mengekspor barangnya ke negara itu. Bahkan saat ini sudah ada barang-barang dari Indonesia yang ditolak masuk. Tapi peluang untuk ekspor masih tetap ada, syaratnya produk yang masuk benar-benar berkualitas.
               “Agar mampu bersaing, produk Indonesia termasuk Jatim harus  berkualitas. Pada sisi lain kondisi ini memunculkan persaingan yang sangat menarik,” katanya.
              Oleh karena itu, peran Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam melakukan standardisasi produk perlu dioptimalkan. Apalagi kualitas produk dalam negeri masih kurang. Kalau standar di Indonesia khususnya Jatim tak dinaikkan, khawatirnya akan ditolak di Amerika.
              Fattah berharap, nantinya perdagangan ekspor-impor antara Indonesia, khususnya Jatim ke AS pasca krisis keuangan global dapat berjalan lebih baik lagi. Untuk itu pihaknya akan mencari solusi-solusi atas kemerosotan ekspor-impor antar dua negara. sehingga mampu memetakan dan mengantisipasi kebijakan ekonomi Amerika terkait krisis keuangan global
               Menurutnya, krisis financial global berdampak langsung dan tidak langsung bagi pertumbuhan ekonomi di Jatim. Meski demikian, neraca perdagangan non migas Jatim dan Amerika Serikat selama kurun waktu 2003 sampai 2009, selalu menunjukkan surplus bagi Jatim setiap tahunnya. Surplus tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 716,89 juta dolar AS dan terendah terjadi tahun 2003 sebesar 212,50 juta dolar AS.
               “Kinerja ekspor non migas Jatim tujuan Amerika periode tahun 2003 hingga 2009 nilainya cenderung fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan per tahun 15,67 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi tahun 2007, yaitu 40,69 persen dengan nilai 1,400 juta dolar AS,” jelas Fattah.
              Sepuluh komoditi unggulan yang di ekspor adalah makanan dan minuman, udang, baja, mesin-mesin dan otomotif, pulp dan kertas, pengolahan aluminium, plastik, alat olahraga, alat musik, tekstil, pengolahan karet serta pendidikan dan mainan.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait