Sabtu, 27 April 2024

WARGA HILIR BENGAWAN SOLO LANGGANAN BANJIR

Diunggah pada : 4 Februari 2010 15:54:54 21
thumb


Setiap musim hujan tiba, warga yang tinggal di hilir sungai Bengawan Solo senantiasa diliputi ancaman banjir. Daerah itu antara lain Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.
Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H SaifullaH Yusuf saat talk show di sebuah stasiun televisi Jawa Timur, Kamis (4/2) mengatakan, daya dukung sungai Bengawan Solo sangat  terbatas, sehingga setiap musim hujan tiba dipastikan airnya meluap mengakibatkan banjir terutama di daerah hilir sungai seprti Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.
Disampaikan Gus Ipul sapaan akrab Wagub, Setidaknya ada 171 desa pada empat wilayah tersebut yang terancam banjir tahunan. Untuk mengatasinya, Pemprov Jawa Timur dan Balai Besar Bengawan Solo berencana membangun Waduk Jipang.
Dibanding dengan Sungai Brantas yang punya banyak waduk  untuk mengurangi luapan banjir, menurut Gus Ipul, Bengawan Solo daya dukungnya sangat terbatas. Waduk Gajah Mungkur Di Wonogiri Jateng yang befungsi menahan luapan kini kondisinya tinggal 55% Artinya, banyak terjadi sedimentasi atau pendangkalan yang membutuhkan pengerukan secara rutin.
Untuk mengatasi banjir, Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat  membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendeknya adalah mengatasi masalah yang paling berbahaya, seperti perbaikan dan penguatan tanggul rawan jebol dan dam-dam, serta sudetan.
“Semua itu hanya bersifat mengurangi luapan air saja karena Bengawan Solo ini kalau sudah sampai pada puncaknya tidak bisa diatasi, salah satu solusi yang tepat dan sudah disepakati adalah pembuatan waduk Jipang di wilayah Kab Blora Jateng yang diperkirakan menelan biaya Rp 33 trilyun,” tutur Gus Ipul.
Pemprov juga sudah membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Saat ini pemprov Jatim telah menyiapkan anggaran  Rp 56 milyar untuk penanganan bencana ini.
Sementara itu, Praktisi ITS, Prof Masjadi mengatakan, pada prinsipnya penanganan jangka pendek dan menengah mencegah banjir, yakni dibagian hulu/atas ditahan dan hilir/dibawah diperlancar. Selain itu, juga bisa menguatkan tanggul-tanggul rawan jebol dan membangun sudetan-sudetan. Antara lain  sudetan di Sedayu Lawas Bojonegoro, Laren Lamongan serta tempat penampungan di Rowo Jabung.
Untuk saat ini langkah mendesak yang harus ditempuh pemprov Jatim yakni perbaikan tanggul dan pengerukan sungai atau penambahan pemanfaatan rumah panggung di dekat bantaran sungai. Ini sebagai tempat untuk penampungan warga di dekat aliran sungai bila terjadi banjir sewaktu-waktu, sehingga jiwa bisa terselamatkan.
"Rumah panggung ini diharapkan bisa mengatasi bencana banjir akibat luapan Bengawan Solo, sehingga warga tempat tinggalnya kebanjiran dapat menggunakan rumah ini bersama dengan yang lain," ujar Masjadi. (sar/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait