Jumat, 26 April 2024

PERTAMA KALI, JATIM BAGIKAN BANTUAN BENIH PADI GOGO

Diunggah pada : 29 Januari 2010 15:37:53 6
thumb

Untuk pertama kalinya, Departemen Pertanian melalui Dinas Pertanian Jatim tahun ini mengalokasikan bibit benih padi gogo untuk lahan kering. Bantuan benih tersebut cukup untuk dikembangkan pada lahan seluas 30.000 ha.
    Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Jatim, Ir Kusdirianto MS di kantornya, Jumat (29/1) mengatakan, pemberian bantuan benih tersebut tidak dilakukan melalui program SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) seperti pada benih padi hibrida maupun non hibrida.
    Tidak dibelikan melalui program SLPTT karena mayoritas lahan-lahan kering yang menjadi areal pengembangan padi gogo berada pada lahan milik perhutani yang bukan menjadi lahan rutin untuk pengembangan tanaman padi. Lahan-lahan tersebut umumnya ditanami padi secara tumpangsari, artinya ketika tanaman naungan sudah besar tidak mungkin lagi padi bisa tumbuh.
    Dikatakannya, selain padi gogo, tahun ini pemerintah juga membagikan benih hibrida melalui program SLPTT seluas 62.300 ha, sedangkan yang tidak melalui program tersebut seluas 59.000 kg. Untuk benih non hibrida luas arela lahan yang mendapatkan bantuan yakni 180.000 ha. Benih-benih tersebut dibagikan melalui program SLPTT.
    Program SLPTT diberikan dengan memberi pengajaran pada petani mengenai pengendalian hama terpadu, sekolah lapang iklim, dan teknologi budidaya. Selain itu, petani juga diajarkan melakukan pertanian terpadu, meliputi pemberian benih, pengendalian hama, penyediaan teknologi budidaya, dan pupuk secara terpadu. Dalam SLPTT pada setiap kelompok tani mengelola lahan pertanian seluas 25 ha. Dari lahan tersebut disediakan lahan percontohan 1,5 ha yang menjadi rujukan petani.
    Tahun 2010, pemprop menargetkan produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 11,744,009 ton GKG. Dari target tersebut, luas areal sawah yang menjadi pengembangan mencapai 1,869,572 ha. Pada lahan yang ditargetkan menjadi pengembangan, luas areal panen mencapai 1,795,171 ha.
Pada tahun 2009 target produksi gabah di Jatim terpenuhi bahkan terlampau hingga surplus. Tahun 2010, produktivitas padi yang diharapkan dapat mencapai 65.42 kuintal/ha. Angka target produktivitas tersebut lebih besar dibandingkan target pada tahun 2009 yang mencapai 63.69 kuintal/ha.
Tahun 2009, target surplus beras pada tahun 2009 sebesar 4 juta ton yang dilakukan dengan menaikkan produktivitas hingga 61,79 kuintal/hektare. Upaya menaikkan produktivitas dilakukan dengan meningkatkan program intensifikasi pertanian, meliputi penggunaan bibit padi hibrida, penambahan alokasi pupuk organik dan anorganik, Cooperatif Farming atau penguatan kelembagaan kelompok tani di 29 kabupaten, serta menggalakkan program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).
    Dengan total produksi GKG sebesar 11.744,009 juta ton, maka produksi beras di Jatim sekitar 7,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, Perum Bulog Divisi Regional Jatim mampu menyerap sebanyak 1,2 juta ton atau sekitar 16,6 persen.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait