Jumat, 26 April 2024

PEMPROV KIRIM BANTUAN KORBAN PUTING BELIUNG BONDOWOSO

Diunggah pada : 15 Desember 2009 13:28:26 19
thumb

Pemprov Jawa Timur mengirim bantuan pada korban bencana angin puting beliung di Bondowoso, Selasa (15/12). Bantuan dikirim melalui udara dengan menggunakan Helikopter Hercules dari Lapangan Artileri Pertahanan Udara (Arhanudse) Gedangan Sidoarjo.Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Selasa (15/12) menjelaskan, bantuan yang dikirimkan, yakni berupa logistik dan obat-obatan yang telah disiapkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial. Sedangkan bantuan kesehatan juga telah dikoordinasikan pada Dinas Kesehatan.Dia menuturkan, bencana angin puting beliung yang melanda Bondowoso tepatnya di Kecamatan Cerme menghancurkan 14 desa dari 15 desa. Dari 14 desa, 611 rumah rusak di mana 190 di antaranya rusak parah dan sisanya mengalami kerusakan sedang dan ringan. Selain itu, terdapat pula tiga musholla, tiga tempat peribadatan lain, dan satu gedung sekolah dasar rusak berat. Dari bencana itu, diketahui tidak terdapat korban jiwa.”Prinsipnya, semua kerusakan atas bencana ini sudah bisa teratasi. Kini, Pemkab Bondowoso telah kami instruksikan untuk segera memberikan bantuan awal obat-obatan dan makanan bagi korban yang kini banyak di pengungsian,” katanya.Ia juga mengimbau pada seluruh masyarakat Jatim, terutama Bondowoso yang baru mengalami bencana untuk dapat bersabar. ”Bagi daerah yang rawan terjadi bencana, terutama daerah bukit dan pegunungan yang rawan longsor, serta di bantaran sungai Bengawan Solo hendaknya dapat lebih waspada. Mungkin hujan tidak selebat tahun lalu, tapi bahaya angin puting beliung perlu lebih diwaspadai,” tambahnya. Karenanya, pemerintah provinsi telah mengirimkan radiogram kepada seluruh bupati dan walikota untuk mewaspadai titik-titik rawan banjir dan longsor.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim, Harjogi SH MSi mengatakan, di Jawa Timur setidaknya terdapat 12 kabupaten rawan Longsor. "Seluruh bupati kita minta untuk mengungsikan sementara warga yang berada di titik longsor," kata dia.Saat ini, dua tim dari Provinsi Jawa Timur juga telah diterjunkan untuk membantu evakuasi di daerah longsor Bondowoso.Ratusan Rumah RusakSedikitnya 611 rumah di Bondowoso rusak akibat diterjang angin puting beliung, Senin (14/12). Dari jumlah itu 190 di antaranya rusak parah dan sisanya mengalami kerusakan sedang dan ringan. Mayoritas rumah rusak berada di Kecamatan Cerme dan Prajekan, Kabupaten Bondowoso.Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesabang Linmas) Kabupaten Bondowoso, Agung Prihartono mengatakan, Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) hingga kini sedang melakukan pendataan terhadap rumah yang rusak akibat puting beliung.Di Kecamatan Cerme, desa yang terkena yakni Desa Cerme, Bercak Asri, Bercak, Bayuran, Suling wetan, Suling kulon, Kladi, Solor, Batu ampar, Ramban Kulon, Ramban Wetan, Batu Salang dan Grujugan. Sedangkan di Kecamatan Prajekan hanya satu desa yakni Desa Badilan.Pihak Satlak PBP tidak mendirikan tenda pengungsian karena sebagian rumah warga yang rusak ringan bisa ditempati. "Ratusan warga yang rumahnya rusak berat terpaksa bermalam di rumah saudara atau tetangga yang rumahnya tidak rusak," katanya.Ia mengatakan, Pemkab Bondowoso mengeluarkan persediaan beras dari gudang Bulog setempat untuk dibagikan kepada korban angin puting beliung di dua kecamatan di Kabupaten Bondowoso.Kondisi GeografisKondisi dataran di Bondowoso terdiri atas pegunungan dan perbukitan seluas 44,4%. Dari angka itu, 24,9% berupa dataran tinggi dan dataran rendah 30,7% dari luas wilayah keseluruhan. Menurut klasifikasi topografis wilayah, kelerengan Bondowoso bervariasi. Datar dengan kemiringan 0-2% seluas 190,83 km2, landai (3-15%) seluas 568,17 km2, agak curam (16-40%) seluas 304,70 km2 dan sangat curam diatas 40% seluas 496,40 km2. Berdasarkan tinjauan geologi, topografi, jenis tanah dan pola pemanfaatan lahan, wilayah Kabupaten Bondowoso memiliki karakteristik sebagai kawasan rawan terhadap terjadinya bencana alam, khususnya banjir dan longsor. Daerah rawan banjir mencakup 33,33% wilayah Kabupaten Bondowoso, khususnya kawasan-kawasan yang berada di sepanjang aliran Sungai Sampean dan Sungai Tlogo, diantaranya Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Tenggarang, Wonosari, Klabang, Tapen, Prajekan, Sumberwringin, Pakem, Tegalampel, dan Tlogosari (Peta terlampir). Setiap tahun di daerah ini terjadi bencana banjir dimana yang terbesar terjadi pada tahun 2002.Bondowoso juga rawan terjadi tanah longsor. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Bondowoso berpotensi, khususnya di wilayah Kecamatan Sempol, Sumberwringin, Tlogosari, Wringin, Tegalampel, Klabang, Pakem, Binakal, Curahdami, Grujugan dan Maesan (Peta terlampir). Kerawanan terhadap bencana longsor antara lain disebabkan oleh makin luasnya lahan kritis. Longsor terjadi setiap tahun pada kawasan-kawasan perbukitan dan lereng pegunungan yang seringkali melanda permukiman perdesaan, merusak prasarana irigasi, air bersih, jalan dan jembatan serta lahan-lahan pertanian masyarakat.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait