Sabtu, 27 April 2024

WAGUB OPTIMISTIS JATIM JADI PELOPOR KEMUDAHAN IZIN INVESTASI

Diunggah pada : 10 Desember 2009 12:56:04 4
thumb

Wagub Jatim, Drs H Saifullah Yusuf optimistis Jatim menjadi provinsi pelopor dalam memberikan kemudahan izin penanaman investasi dengan melaksanakan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP).Optimisme itu dikemukakan Wagub setelah Kabupaten Sidoarjo mendapat penghargaan Investasi Award dari Menko Perekonomian Ir Hatta Radjasa, di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (10/12) kemarin.Wagub mengungkapkan, seluruh Jatim sudah menggunakan pedoman yang sama sehingga mendapat penghargaan dari Mendagri sebagai salah satu provinsi yang telah menggunakan PTSP. “Oleh karena itu Kabupaten/ Kota di Jatim yang belum menggunakan sistem PTSP, tahun ini harus selesai,” ujarnya.Sekarang ini sedang dituntaskan gedung Brantas yang berlokasi di Jl Pahlawan Surabaya khusus untuk melayani perizinan. Diharapkan waktunya jelas, biaya jelas, investor yang melakukan proses perizinan tidak perlu mondar mandir jika ada yang harus diselesaikan ke dinas atau instansi lain, dan petugas yang ditunjuk bergerak pun tidak boleh seperti dulu. Nantinya ada desk khusus untuk negara-negara yang selama ini menjadi investor terbesar seperti Eropa, Jepang, China danlain-lain.Suramadu yang semula difokuskan untuk menarik investor, menurutnya, masih dalam proses, dan perlu waktu satu sampai dua tahun karena daya dukung infrastruktur belum seluruhnya rampung, seperti air bersih, listrik, lahan untuk industrialisasi, meski proses percepatan terus dilakukan.Seperti diberitakan sebelumnya, masuk sebagai nominator mewakili Jatim adalah Kabupaten Sidoarjo, diantara lima kabupaten lainnya yaitu Sragen, Kudus, Jembrana, Bangka, dan Purwakarta.Meski dilanda Lumpur Lapindo, Kabupaten Sidoarjo berhasil masuk pemenang terbaik II dan menerima piala Investasi Award dari Menko Perekonomian Ir Hatta Radjasa. Penghargaan ini merupakan apresiasi pemerintah kepada Kabupaten/Kota yang dinilai terbaik memberikan pelayanan dalam rangka menarik dan meningkatkan penanaman modal. Sedangkan Purwakarta, dan Sragen keluar sebagai pemenang pertama dan ketiga. Meski Sidoarjo tahun ini menempati tempat kedua, tapi tahun lalu keluar sebagai Pemenang Terbaik pertama mendapat penghargaan Investasi Award dari Wakil Presiden di Istana Negara.Wien Hendarso usai menerima penghargaan mengungkapkan, program pelayanan perijinan satu pintu sudah dilaksanakan di Sidoarjo sejak tahun 2002. Waktu itu ada lembaga independen yang memberikan penilaian tentang pelayanan prima yaitu Jawa Pos Institut of Pro Otonomi yang memberikan penilaian pada daerah-daerah yang punya inovasi terhadap pelayanan.Tahun 2002 sampai 2006 selalu mendapat penghargaan, namun tahun 2007 sempat tidak mendapat karena ada masalah Lumpur Lapindo. Selanjutnya tahun 2008 mendapat Grand Otonomi Award. “Ide yang dikaitkan dengan pelayanan prima sudah dilakukan sebeluma ada Lumpur lapindo, jadi ini merupakan kumpulan komulatif usaha yang dilakukan selama ini,” ujarnya.Jika investasi berkembang, lanjutnya, ekonomi akan berkembang, dan berdampak pada peluang tenaga kerja terserap. Jika sudah bisa beekrja berarti daya beli masyarakat meningkat, akhirnya memberikan kontribusi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur dari derajat kesehatan, pendidikan dan daya beli. Dia emngharapkan, ketiga persoalan ini digarap secara integrasi dengan Kabupaten/Kota.“Karena sekarang merupakan masa jabatan kedua kali menjadi Bupati, penghargaan ini mungkin merupakan puncaknya sebelum mengakhiri masa jabatan. Saya harapkan bisa menjadi tularan bagi daerah yang lain untuk mendorong investasi,” tambahnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait