Jumat, 26 April 2024

BENGAWAN SOLO AMAN, KAPASITAS AIR JAUH DARI PERMUKAAN

Diunggah pada : 3 Desember 2009 14:09:43 19
thumb

Bengawan Solo saat ini dalam kondisi aman dari banjir dan kapasitas air masih jauh dari permukaan. Diperkirakan, adanya banjir tahunan yang menjadi langganan, belum terjadi. Meski demikian, diharapkan masyarakat tetap waspada. Kepala Seksi Operasi UPT Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sungai Bengawan Solo Bojonegoro, Hernowo pada JNR, Kamis (3/12) mengatakan, memasuki musim penghujan, petugas PSDA wilayah Sungai Bengawan Solo terus melakukan pemantauan terhadap kapasitas air untuk mengetahui datangnya banjir.Dikatakannya, kapasitas air juga belum memasuki siaga satu. Dalam kapasitas ini, diharapkan warga sudah antisipasi sejak dini. Termasuk daerah sekitar sungai memasang doorlat atau pintu air dari tanggul, seperti daerah di kawasan kecamatan kota meliputi Kelurahan Banjarejo, Ledok Wetan dan Jetak. ''Kalau air sudah memasuki angka sekitar 13,50 di atas permukan laut (dpl), maka warga diharapkan memasang doorlat. Tetapi saat ini angka itu masih jauh, namun, diakui sejauh ini kapasitas air terdapat kenaikan. Tetapi naiknya air ini karena pengaruh hujan yang turun akhir pekan ini, yakni hujan yang terjadi dari hulu sampai hilir,” katanya.Dia menambahkan, perkiraan sementara datangnya banjir untuk kawasan Bojonegoro sekitar Januari sampai Pebruari, perkiraan tersebut setelah mengacu dari prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika.Untuk mengantisipasi datangnya banjir, pemerintah telah memasang sejumlah Pos Duga Air (PDA), termasuk yang berada di Kecamatan Ngraho dan kecamatan kota yang berada di utara pasar kota. Sarana Monitoring Banjir Sementara Perusahaan Jasa Tirta I telah memasang sarana monitoring banjir di sepanjang alur Sungai Bengawan Solo. Ini dilakukan agar informasi mengenai kondisi di sepanjang sungai Bengawan Solo bisa diketahui dengan cepat. Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) I, Tjuk Waluyo menambahkan, semua sarana monitoring banjir sudah dalam posisi siap dan telah dilakukan pengecekan sebelum musim hujan tiba. Dikatakannya, sarana monitoring banjir yang terpasang di sejumlah titik rawan banjir, yakni early warning system (EWS) yang menggunakan sistem Monitoring Instrumen Masyarakat (MIM), automatic rainfall recorder/ ARR (pencatat curah hujan secara otomatis), dan automatic water level recorder/AWLR (pencatat ketinggian muka air secara otomatis).Saat ini, PJT I telah memasang ARR di lima titik, yakni Bendungan Wonogiri, Jatisrono, Tirtomoyo, dan Pracimantoro. Sedangkan AWLR terpasang di enam titik yakni Bendungan Wonogiri, Jurug (Solo), Madiun, Karangnongko (Bojonegoro), Bojonegoro, dan Babat (Lamongan).Sedangkan lokasi EWS berada di 30 titik yang terbagi di tiga bagian, yakni Bengawan Solo Hulu, wilayah Kali Madiun, dan wilayah Bengawan Solo Hilir. Masing-masing ditempatkan pada 10 titik di sepanjang Bengawan Solo. “Alat ini dioperasikan secara manual, dengan dilengkapi sirene yang akan berbunyi ketika lampu hijau, kuning, atau merah menyala. Petugas yang memantau dilengkapi telepon genggam beserta pulsa, sehingga bisa melaporkan perkembangan,” katanya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait