Jumat, 26 April 2024

[i]Surabaya International Jewellery Fair 2009[/i] PENGRAJIN HARUS DIDORONG AGAR LEBIH KREATIF

Diunggah pada : 30 Oktober 2009 14:05:27 6
thumb

Pameran perhiasan “Surabaya International Jewelery Fair 2009” diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kemampuan pengrajin Jawa Timur menjadi lebih kreatif. ”Dengan seringnya pameran seperti ini digelar maka akan mamacu pengrajin untuk lebih kreatif dalam menciptakan model-model baru yang inovatif dan disukai pasar,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Hj Nina Soekarwo saat membuka pameran perhiasan “Surabaya International Jewelery Fair 2009” di Empire Palace Surabaya, Jumat (30/10).Budhe Karwo biasa Ketua Dekranasda mengatakan, para pengajin Jawa Tmur khususnya yang berasal di antaranya dari Pasuruan, Lumajang, Pacitan, Malang, dan Surabaya pada dasarnya memiliki kemampuan yang sangat bagus. Tetapi, tanpa ada dorongan dari pemerintah dan pihak swasta lainnya, mereka akan sulit mengembangkan daya inovasi dan kreativitas. “Potensi kerajinan sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Nina Soekarwo.Dikatakannya, di Jatim tercatat sebanyak 17.600 orang yang bekerja di sentra-sentra industri kerajinan. Jumlah ini masih ditambah dengan pengrajin lain sebagai tenaga pendukung di sentra-sentra insdustri tersebut. Dari sentra-sentra kerajinan tersebut, rata-rata mampu menghasilkan 291,8 juta dolar AS/tahun. “Jumlah ini tidak sedikit. Jika kita semua berusaha meningkatkan inovasi dan kreativitas para pengrajin, maka akan semakin meningkatkan pendapatan mereka,” papar istri Gubernur Jatim Soekarwo itu. Pameran perhiasan seperti ini, tidak sekedar sebagai pemaran bidang ekonomi, tetapi juga menjadi upaya untuk mengali potensi budaya dan pariwisata Jawa Timur. “Dengan meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, maka akan semakin menguatkan pondasi ekonomi Jatim,” ungkapnya.Sedangkan untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas, memiliki tiga syarat, yakni adanya kerjasama dengan akademisi, swasta dan pemerintah, juga meningkatkan teknologi dan permodalan. Jika ketiga syarat ini bisa dipenuhi, maka akan meningkatkan inovasi di kalangan pengrajin,” ungkapnya.Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Zainal Abidin mengatakan, pameran perhiasan internasional di Surabaya sudah kesebelas kali diadakan. Pada tahun ini, diadakan sekaligus memperingati HUT Jatim ke-64.Pameran ini diikuti oleh 68 perusahaan perhiasan dari dalam dan luar negeri. Untuk luar negeri, negara-negara yang ikut berpartisipasi di antaranya dari Malaysia, Singapura, Jepang, dan Hongkong. Sedangkan industri perhiasan dari dalam negeri yang ikut pameran ini di antaranya dari Jatim, Kalimantan, Jakarta, Bali dan lain-lain. Sebanyak 30 pengrajin peserta pameran di difasilitasi oleh Dekranasda Jatim, sedangkan 35 peserta lainnya mendapatkan fasilitasi dari Departemen Perindustrian.Leo Hadi, Ketua Dewan Perhiasan mengatakan, pameran “Surabaya International Jewelery Fair” ini sudah masuk dalam agenda pameran perhiasan dunia. “Sebelumnya di Asean hanya ada pameran di Bangkok. Tetapi saat ini di Indonesia juga ada pameran yang bertaraf internasional ini yang setiap tahun digelar di Surabaya,” kata Leo Hadi. Karena itu ia berharap, dukungan pemerintah daerah seperti yang dilakukan Jawa Timur, dapat diikuti provinsi lain. Sehingga dapat memotifasi pengerajin di seluruh Indonesia agar terus berkarya.Agus, panitia SIJF 2009 menambahkan, pameran ini sudah digelar berturut-turut sejak 2000. Khusus tahun ini, Empire Palace dipilih sebagai tempat pameran karena melihat lokasinya yang terletak di tengah kota. Selain itu, Empire Palace dinilai identik dengan persepsi jewelry centre atau gold centre. Menambah kemeriahan pameran, didatangkan pula

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait