Jumat, 26 April 2024

DPRD STUDI BANDING KE KALTIM BAHAS SEKOLAH KEJURUAN

Diunggah pada : 21 Oktober 2009 13:38:39 5
thumb

DPRD Jawa Timur melakukan studi banding ke Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) untuk membahas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Upaya ini merupakan tindaklanjut program Pemprov Jatim yang berencana mengembangkan SMK agar lebih diminati oleh masyarakat. Ketua Komisi E DPRD Jatim Akhmad Iskandar, dihubungi, Rabu (21/10) mengatakan, studi banding ini untuk mengetahui mekanisme di Kaltim dalam mengurangi pengangguran khususnya di bidang pendidikan. Pemprov Kaltim membuat kebijakan untuk memprioritaskan pendidikan SMK. Rasio yang diterapkan antara SMK dan SMU adalah 60:40.Pemerintah terus berupaya untuk memberi daya tarik masyarakat agar memilih sekolah di SMK daripada di SMU. Pasalnya, di SMK ini pembelajarannya lebih ditekankan pada praktik di lapangan daripada teori. Dengan begitu, para siswa selesai menempuh pendidikannya, dapat berwirausaha.Begitu juga halnya untuk tenaga pendidik yang disediahkan, pengajar-pengajar tersebut memilki kredibilitas yang tinggi untuk membekali skill para anak didiknya. Dengan begitu, potensi dunia usaha sudah siap menampung bagi siswa yang memilki kredibilitas yang tinggi.” Dosen-dosen yang berkompetensi tinggi itu ditampung untuk mendidik anak didiknya, sehingga muridnya lulus sekolah langsung kerja,” paparnya. Jika dibandingkan pendidikan di SMU, anak didiknya lebih diprioritaskan dalam pembekalan teori. Dengan demikian, para siswa tidak dapat mengembangkan dirinya terhadap pembelajaran yang didapatnya selama duduk di sekolahan. Sementara itu, dalam nota keuangan RAPBD Jatim 2010, rasio murid terhadap SMU (termasuk Madrasah Aliyah) tahun pelajaran 2003-2004/2007 berada pada kisaran 68, yang berarti rata-rata terdapat 68 murid yang memilih bersekolah di SMK, ketika 100 orang yang lain memilih untuk bersekolah di SMU.Jumlah murid pada 2003/2004 berjumlah 416.634 siswa, dan seiring perkembangan pada 2007/2008 meningkat yakni 480.264 siswa. Artinya ada kenaikan 15,27%. Sedangkan, jumlah murid SMU/MA pada 2003/2004 berjumlah 609.936 siswa, dan pada 2007/2008 menjadi 689.045 siswa atau naik 12,97%.Pada 2007/2008 meningkat menjadi 69,70%. Keadaan ini sejalan dengan program pendidikan nasional yang menggalakkan pendidikan kejuruan. Hal ini dimaksudkan agar meningkatkan jumlah lulusan menengah yang siap bekerja (terampil).Jumlah sekolah SMK dari tahun pelajaran 2003/2004-2007/2008 rata-rata mengalami penambahan 48 sekolah tiap tahunnya. Sedangkan, untuk SMU mengalami penambahan 80 sekolah. Kabupaten yang memilki rasio jumlah murid yang banyak di SM, yakni Pacitan, Malang, Sidoarjo, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Kota Blitar, Malang, Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, dan Madiun.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait