Jumat, 26 April 2024

KELELAHAN SURVIVAL, PRAJURIT AS DI EVAKUASI DARI HUTAN

Diunggah pada : 21 Oktober 2009 12:22:18 67
thumb

Prajurit Marinir AS atau yang terkenal dengan sebutan United States Marine Corps (USMC) terpaksa harus dievakuasi akibat kelelahan setelah melakukan latihan bertahan hidup (survival) Hutan Selogiri, Banyuwangi Selasa (20/10) kemarin. Dalam rilisnya, Kepala Tim (Katim) Survival Kapten Marinir M Machfud Rabu (21/10) mengatakan, kegiatan survival yang dilakukan kemarin berjalan baik karena ditunjang cuaca yang sangat cerah.”Cuaca pagi itu sangat cerah dan sedikit demi sedikit mulai berangsur panas. Ratusan Prajurit Marinir Amerika bersemangat dengan persiapan segala perlengkapan tempur seperti layaknya akan berangkat ke medan perang,” katanya.Sebelum menjalani perang di dalam hutan, para prajurit Marinir Amerika ini dibekali beberapa pengetahuan dan wawasan terkait cara bertahan hidup di dalam hutan.”Mereka juga kita ajari bagaimana cara makan tumbuh – tumbuhan di hutan, menghadapi hewan buas seperti ular dan beberapa jenis binatang buas lainnya,” terang Kapten Marinir M Machfud.Dengan bekal logistik yang terbatas, seorang tentara memang dituntut bertahan hidup. Tiap gelombang latihan Survival ini memakan waktu empat hari empat malam. Tanpa persediaan makanan, pasukan diharapkan mampu bertahan selama empat hari empat malam. Namun karena kelelahan dan tidak tahan dengan cuaca tropis, terhitung sejak Senin, 19 Oktober hingga Selasa 20 Oktober 2009 telah tercatat 10 prajurit Marinir Amerika yang tumbang dan tidak sanggup melanjutkan latihan survival di medan latihannya para prajurit Korps Marinir TNI AL dari semua strata kepangkatan. Ranus (26 th) berpangkat BFC kelahiran California misalnya, ia merupakan salah satu dari 10 Prajurit Marinir Amerika yang terpaksa harus dievakuasi oleh tim medis dari Korps Marinir Indonesia akibat kelelahan menghadapi hutan tropis yang menurutnya cukup berat dijadikan ajang latihan bertempur baginya. Menurut Kapten Marinir M Machfud, saat latihan Marinir AS dilengkapi senapan laras panjang M16 A4 dan GPMG serta senjata canggih lainnya dilengkapi dengan infra merah. Tidak ketinggalan peralatan komunikasi yang cukup canggih dan alat digital petunjuk posisi di bumi yang disebut Global Positioning System (GPS) juga disiapkan.Maklum, menurut dia, pasukan elit dari Amerika ini sedang bersiap akan mengikuti sesi latihan perang dan bertahan hidup di dalam hutan yang dikenal dengan istilah Jungle Survival, latihan ini dilakukan di hutan Selogiri, kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Untuk diketahui, hutan Selogiri merupakan hutan tropis yang sangat mendukung untuk latihan perang dan memiliki karakteristik daerahnya memungkinkan pasukan untuk membuat manuver – manuver saat berperang di dalam hutan. Pohon di hutan ini sangat rindang, Latihan Survival kali ini diikuti 362 Marinir Amerika yang dipandu oleh 16 pelatih, 3 Interpreter, 4 Personel Komunikasi, 5 Prajurit Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Korps Marinir TNI AL. Kegiatan survival ini merupakan bagian dari rangkaian latihan bersama Marinir Amerika dan Indonesia dangan nama Latihan bersama (Latma) Interoperability Field Training Exercise ( IIP – FTX ) 2009 yang digelar 17 – 24 Oktober 2009. Latihan bersama ini dilakukan di empat tempat, antara lain di Pantai Banongan, Puslatpur Marinir Karangtekok, Kecamatan Banyu Putih, Situbondo, Pasewaran dan hutan Selogiri, Banyuwangi. Sebanyak 362 Prajurit Marinir Amerika yang menjelajahi hutan liar itu dibagi menjadi 2 gelombang, tiap gelombang dibagi menjadi 5 tim yang tiap tim dipandu oleh para pelatih dan dokter dari Korps Marinir TNI AL. Satu persatu tim diberangkatkan, di dalam hutan, sudah disiapkan rintangngan dan jebakan ranjau yang dipasang sedemikian rupa sebagai tantangan.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait