UNAIR RAIH ACADEMIC MOBILITY ERASMUS MUNDUS

Universitas Airlangga semakin membuktikan diri sebagai universitas kelas dunia dengan semakin banyaknya kerjasama internasional yang berhasil dilakukan. Kali ini, Unair menambah daftar kerjasama internasionalnya dengan berhasil meraih Program Erasmus Mundus External Cooperation Window (EMECW). Program EMECW ini merupakan program academic mobility yang didanai oleh Komisi Eropa. Kepala Bidang International Office Unair, IGAK Satrya Wibawa SSos MA dalam rilisnya, Selasa (20/10) mengatakan, peserta dari Program EMECW ini berasal dari Asia dan Eropa dan terbagi dalam 14 lot. Unair tergabung dalam Lot11, dengan Vrieje Universitiet Brussel (VUB) sebagai leader university. Dalam Lot11 terdapat dua kategori, yaitu European Partners dan Asian Partners. “Hal yang cukup membanggakan, dari seluruh peserta yang ada Lot11, Unair merupakan satu-satunya perwakilan universitas dari Indonesia,” katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, peserta dari Asian Partners di Lot11 berasal negara-negara Asia Selatan, seperti India, Pakistan, Bagladesh, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Selain itu, Unair juga mendapat porsi tambahan untuk peserta yang dikirim, dari awalnya 12 peserta menjadi 16 peserta.Tidak seperti beasiswa biasa, peserta yang diterima melalui academic mobility akan melakukan studi negara-negara Eropa atau Asia di lot di mana universitas peserta tersebut terdaftar. Untuk Unair yang terdaftar di Lot11 dan berasal dari Asian Partners, peserta penerima program EMECW dari Unair akan mobile ke negara European Partners. Keistimewaan lain dari program ini, seluruh peserta academic mobility akan dibiayai oleh konsorsium.Menurutnya, dari program kerjasama ini, Unair bisa memperoleh beberapa keuntungan di bidang akademik dan manajerial. Untuk bidang akademik misalnya adanya peningkatan kualitas SDM, standarisasi sistem kredit Unair dengan sistem kredit Eropa, kemungkinan dijajakinya kerja sama dengan universitas di Eropa, dan peluang penelitian internasional lanjutan. Keuntungan di bidang manajerial misalnya Unair dapat menerima pelajar Eropa, peningkatan kualitas SDM di International Office, dan meingkatkan potensi Unair di bidang International Office Affairs.Program kerjasama ini merupakan langkah awal untuk membuka kerja sama yang lebih luas dengan agensi pendidikan di Uni Eropa. “Intinya, kerjasama ini sebagai batu pijakan untuk menyamakan sistem kredit Unair dengan Eropa, sehingga dapat memudahkan peserta double degree atau twinning program di Eropa. Selain itu, ini juga kesempatan untuk meng-establish International Office Unair,” tukas Igak.