Jumat, 26 April 2024

GURU MBI DIRESPON POSITIF OLEH DEPAG

Diunggah pada : 14 Oktober 2009 14:46:50 6
thumb

Proposal yang untuk pembentukan program strata satu pendidikan agama untuk guru Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) akhirnya mendapat respon positif dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam (Ditjen Diktis) Departemen Agama (Depag) RI. Rektor IAIN Sunan Ampel, Prof Nur Syam dikonfirmasi, Rabu (14/10) mengatakan, diperkirkan pada tahun 2010 IAIN Sunan Ampel Surabaya bisa membuka program ini. ”Kami mengutus pegawai kami memang sudah menghadap ke Depag untuk menanyakan tanggapan tentang proposal itu,” ujarnya. Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan SDM IAIN Sunan Ampel, Prof Abdul A’la, mengatakan, Depag sudah merespon proposal tersebut. ”Sudah, kami sudah ke sana dan Depag merespon positif. Mereka tertarik dengan usulan tersebut,” ujarnya. Diterangkannya, dalam proposal tersebut IAIN Sunan Ampel juga meminta diberikan beasiswa kepada mahasiswa guru agama MBI. ”Selain reguler kami juga menginginkan ada program beasiswa,” ujarnya. Karena itu Depag perlu mempelajari lagi proposal tersebut terkait pencarian dana untuk beasiswa. Jika nanti kelas beasiswa itu belum bisa berjalan, IAIN Sunan Ampel tetap akan membuka yang kelas reguler. Strata satu ini nantinya sama dengan yang lain, harus menempuh 144 sistem kredit semester (SKS) untuk bisa lulus. Materi perkuliahan ada perbedaan dengan jurusan pendidikan agama Islam selama ini. ”Misalnya materi soal fiqih, tentu akan dibuat berbeda dengan yang ada selama ini. Semuanya akan kami sesuaikan dengan standar madrasah tempatnya mengajar. Jelas materi yang diberikan harus lebih luas,” ujarnya. Seperti diketahui, Sekretaris Daerah Prov Jatim (Sekdaprov), Dr Rasiyo saat penandatangan Mou antara Pemprov Jatim dan 34 Perguruan Tinggi Agama Islam di Jatim di Ruang Binaloka Kantor Gubernur Jatim, Selasa (13/10) mengatakan, hal ini merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas guru madrasah.Ia mengatakan, setiap guru madrasah diwajibkan bersertifikasi S1. Guru tersebut akan disekolahkan di Perguruan Tinggi Agama Islam di Jatim baik negeri maupun swasta. “Biaya kuliah akan ditanggung pemprov,” katanya.Dalam perkuliahannya, tidak ada perbedaan antara kuliah guru madrasah ini dengan kuliah umum lainnya. Guru madrasah akan menempuh proses belajar salama delapan semester. Akan ada 1.006 guru yang memenuhi kewajiban ini dan dikuliahkan di Perguruan Tinggi Agama Islam terdekat dengan kota asalnya. “Ini dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar,” ujarnya.Diharapkannya, perguruan tinggi baik negeri dan swasta harus melaksanakan agreditas perguruan tingginya. “Bagi yang sudah baik agreditasnya supaya dipertahankan dan yang belum akan segera mendaftarkan untuk mendapatkan agreditas. sedangkan Perguruan Tinggi Agama Islam yang sudah teragriditas dan satu tahun agreditasnya tidak diperbarui akan diberikan sanksi,” ujarnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait