Jumat, 26 April 2024

JUMLAH TB DI JATIM KEDUA DI INDONESIA

Diunggah pada : 11 Oktober 2009 22:00:45 6
thumb

Saat ini Jatim merupakan daerah yang jumlah terbanyak kedua penderita Tuberkulosis (TB), atau yang sering disebut batuk berdarah setelah Jawa Barat. Hal ini dikatakan, Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim Drg Ansarul Fahrudda MKes, mewakili Kepala Dinkes saat membuka kerjasama Community TB Care.dengan Pimpinan Wilayah Aisiyah (PWA) di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di Surabaya, Sabtu (10/10). Ditambahkannya, Indonesia saat ini berada di urutan ke-3 dengan penderita TB terbesar di seluruh dunia. Jumlah pendrita TB terbesar adalah India, dan Cina. “Ini membuktikan bahwa jumlah penderita TB di Inodnesia juga besar. Jumlah penderita di Jatim dapat diketahui dengan 107/ 100 ribu ditambah jumlah penduduk di Indonesia,” Ungkapnya.Ada program Dinkes yang digunakan untuk mengobati TB, yakni Directly Observed Treatment, Shorcourse Chemo Therapy (DOTS). Ia menyarankan, untuk setiap daerah mengeluarkan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk diangarakan pada program pemberantasan TB. Selain bagi pihak yang mengobati TB disarankan untuk mencari pendamping bagi penderita TB. Hal ini dilakukan untuk pengawasan penderita dalam mengkonsummsi obat.’’Penyembuhan untuk penderita TB membutuhkan waktu enam bulan, maka dari itu perlu pendampingan, agar pasien teratur saat meminum obatnya,” katanya. Hal yang menjadi perhatiannya, yakni adanya pasien yang sudah disembuhkan lebih dari enam bulan, namun penyakitnya masih belum sembuh. Hal ini disebabkan, karena pasien sudah kebal pada obat,” Paparnya.Dijelaskanya, gejala awal penyakit ini adalah betuh berdahak lebih dari dua minggu. Disarankan, bagi penderita batuk lebih dari dua minggu untuk memeriksakan dahaknya di rumah sakit atau puskismas dengan meminta rujukan untuk pemeriksaan miskroskopis. “Setiap Puskismas diJatim rata-rata sudah ada laburaturium untuk pemeriksaan Mikroskopis,” ungkapnya. Pihaknya meminta, semua instansi yang negeri maupun swasta untuk meningkatkan layanan pemberantasan TB. Selain itu, juga meningkatkan akses layanan DOTS yang lebih berkualitas.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait