Sabtu, 27 April 2024

DISBUDPAR TERUS PANTAU BATIK MADURA DAN KARAPAN SAPI

Diunggah pada : 8 Oktober 2009 10:17:29 28
thumb

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim terus memantau seni budaya yang ada di Jatim. pemantauan terakhir adalah batik dan karapan sapi di Pamekasan Madura lewat Bimbingan Masyarakat (Binmas) Sadar Wisata.“Sudah sejak lama lomba karapan sapi tradisional di Pamekasan dikenal dan dikunjungi wisatawan. Untuk itu, potensi budaya ini supaya tetap dikembangkan dan diselenggarakan secara bagus,” kata Kepala Disbudpar Jatim, Drs Djoni Irianto MMT didampingi Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Disbudpar Jatim, Dra Setya Wahyuti Msi, di kantornya, Kamis (8/10).Menurut dia, dipilihnya Pamekasan karena daerah ini memiliki potensi pariwisata yang sangat banyak. Seperti obyek wisata api tak kunjung padam, pantai Jumiyang, lomba sapi Sono dan lomba karapan sapi yang digelar dalam rangka merebutkan Piala Presiden, dan serta batik tulis.Untuk menciptakan kondisi tersebut, perlu upaya dan kerja keras masyarakat Pamekasan dengan instansi dan lembaga terkait lainnya. “Jika hal itu dilakukan, karunia Tuhan yang diberikan pada kita pasti dapat memberikan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.Djoni mengatakan, dengan dibangunnya Jembatan Suramadu seharusnya dapat membantu terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat Madura, khususnya Pamekasan. Keberadaan Jembatan Suramadu harus diberdayagunakan, seperti mempermudah jalur transportasi sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan kunjungan wisatawan, perdagangan, dan investasi. Ia berharap, dengan adanya Suramadu maka semakin banyak wisatawan lokal dan domestik yang datang ke Madura. ”Untuk menarik minat wisatawan maka penyelenggaraan event lomba karapan sapi harus tetap konsisten sesuai dengan jadwal, sehingga wisatawan yang ingin melihat bisa menyesuaikan jadwalnya,” katanya.Soal batik menurut Djoni, yang harus diperhatian adalah citra pelayanan dan pemasaran, sehingga setiap pengunjung dan wisatawan yang datang mempunyai minat untuk tertarik membeli produk batik khas Pamekasan ang memiliki motif tersendiri.”Kualitas dan kreativitas harus terus ditingkatkan, sehingga masyarakat tidak jenuh bahkan semakin tertarik pakai batik, dan sebagai kota batik, Pamekasan harus banyak dikenal orang. Kerjasama usaha dan pemasaran batik harus menarik minat kalangan pengusaha kecil mikro dan menengah. Sehingga diharapkan terjadi peningkatan sumber pendapatan masyarakat,” tuturnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait