Jumat, 26 April 2024

MORAL BAGUS, MODAL DASAR PEMBANGUNAN DI JATIM

Diunggah pada : 27 September 2009 9:12:22 7
thumb

Pembangunan di Jawa Timur dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat lebih baik dapat terlaksana jika didasari dengan moral bangsa yang bagus. Jangan harap kesejahteraan rakyatanya terwujud, jika moral tidak dibangun dengan sungguh-sungguh. ”Karena itu, saya sangat bersyukur selama ramadhan hingga lebaran 2009, di Jawa Timur kondisinya khusyuk, aman, dan tenang. Hal ini sudah pasti akan membawa efek yang baik, yakni terciptanya moral yang bagus. Dengan adanya moral yang bagus, saya yakin tidak akan lagi maksiat dan dusta di antara kita,” ujar Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo saat dzikir akbar dan halal bi halal oleh Muspida Jatim bersama masyarakat sekitar Pasuruan di Alun-Alun Bangil Pasuruan, Minggu (27/9) pagi. Menurutnya, Kegiatan dzikir akbar dan halal bi halal yang ia gagas ini merupakan bagian dalam upaya menciptakan moral masyarakat menjadi lebih bagus. Selain itu, kegiatan yang direncanakan dilakukan secara berkeliling itu juga sebagai bagian dari janjinya untuk menampung aspirasi rakyat tentang bagaimana kesejahteraan di Jawa Timur dapat tercapai dengan baik sesuai kebijakan-kebijakan yang diambil. Hal itu dilakuan, karena pada hakekatnya fungsi pemerintah adalah sebagai pelayan masyarakat dan bukan dilayani oleh masyarakat. Dengan fungsinya itu, maka pemerintah harus mengerti apa keinginan dan kemauan rakyatnya. Dengan begitu, pemerintah akan mampu bekerja secara optimal dan masyarakat akan merasakan manfaat yang optimal pula. Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Saifullah Yusuf selaku Ketua Penyelenggara Dzikir Akbar dan Halal Bi Halal Muspida mengatakan, tujuan diselenggarakan dzikir akbar dan halal bi halal untuk mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat sebagai kemitraan dalam melaksanakan pembangunan di Jawa Timur. Selain itu, dalam rangka untuk menyamakan persepsi terkait segala permasalahan yang mendera untuk dicari jalan penyelesaiannya, seperti masalah terorisme, narkoba, serta peningkatan disiplin dalam segala kehidupan bermasyarakat. Dengan temanya ”Peringatan Halal Bi Halal Dalam Rangka Peningkatan Kerukunan dan Kewaspadaan di Tengah-Tengah Masyarakat” mengandung arti bahwa seluruh rakyat Jawa Timur harus terus meningkatkan kerukunan antar sesama serta selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap segala ancaman dan hambatan yang ada di sekitar. Terkait dengan kewaspadaan lingkungan, Bupati Pasuruan, Dade Angga mengatakan, di Pasuruan dan sekitarnya saat ini terus melakukan dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. Dengan terus ditingkatkan sikap waspada diharapkan masalah terorisme dan narkoba dapat ditekan sedini mungkin untuk berkembang di wilayah Pasuruan dan Jawa Timur pada umumnya. ”Dengan kewaspadaan, kami yakin ke depan Jawa Timur akan aman dan tenang serta pembangunan dapat terus dilakukan demi kemakmuran dan kesejahteraan sebagaimana idaman seluruh rakyat Jawa Timur,” ujarnya. Ide gagasan membuat dzikir akbar dan halal bi halal pejabat Muspida dengan rakyat ini merupakan kolaborasi kerjasama semua pihak dengan menggunakan dana secara swadaya dari Pemprov Jatim serta beberapa sponsor pendukung, seperti Bank Jatim, BRI, Telkom Divre V Jawa Timur, serta Gudang Garam. Selain Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Dzikir Akbar dan halal bi halal yang dihadiri tak kurang dari 20.000 jamaah muslim yang tersebar di sekitar wilayah Pasuruan tersebut, juga dihadiri Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua DPRD Jatim, Pangarmatim, Kajati Jawa Timur, serta pejabat SKPD Pemprov Jatim.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait