Jumat, 26 April 2024

LATIHAN DI BULAN PUASA, PROGRAM IPTEK DIJALANKAN

Diunggah pada : 16 September 2009 14:01:15 4
thumb

Saat latihan di bulan puasa maupun paska, bukan hanya program latihan saja yang ditingkatkan tapi mengenai program Ipteknya juga perlu dijalankan, termasuk didalamnya mengenai pengaturan gizi serta pola latihan yang baik. Demikian dikatakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Surabaya Dr Mulyana saat membuka Seminar Nasional Peningkatan Kondisi Fisik Atlet Saat dan Setelah Puasa di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (16/9). Dikatakannya, perkembangan olahraga di dunia tidak terlepas dari peran Iptek, namun Iptek tidak bisa dilaksanakan dan juga tidak bisa diimplementasi jika tidak ada pelatih, peran pelatih sangat penting guna peningkatan prestasi atlet. Namun demikian, kalau prestasi ingin meningkat tidak saja peran pelatih namun pemahaman mengenai Iptek juga harus tetap ditanamkan.Seperti di Surabaya khususnya di Unesa, sudah memiliki peralatan yang canggih, tapi sampai saat ini Iptek bukan merupakan suatu kewajiban bagi pelatih. Karena jika program pelatihan di pusat ada peningkatan sumber daya manusia (SDM) khususnya pelatih berbasis Iptek. Staf KONI Pusat Rofiqi SST Gizi menambahkan, biasanya saat puasa daya tahan tubuh mulai menurun, tapi sebenarnya dengan puasa akan lebih sehat, hanya saja diperlukan pengaturan intensitas maupun program latihan termasuk pengaturan gizinya . Faktanya puasa juga sangat berguna bagi kesehatan, di antaranya meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki sistem hormon yakni dapat mengurangi resiko kena kencing manis tipe II karena saat pengurangan energi yang dikonsumsi akan mengurangi sirkulasi hormon insulin sehingga hormone insulin meningkat sensitivitasnya dalam menurunkan kadar gula dan menurunkan suhu tubuh. Selain itu dengan puasa, proses normal dalam tubuh dapat mengurangi racun kolon, ginjal, paru-paru, kelenjar limfa dan kulit, ini dipercepat karena tidak ada makanan yang masuk, racun di jaringan lemak yang digunakan energi tubuh akan membuang racun sehingga energi yang dialihkan dari pencernaan ke sistem kekebalan. Sedangkan saat berbuka hendaklah dengan makanan yang mudah diserap tubuh misanya kurma, buah atau air putih. Makan jangan berlebihan cukup 15 persen kebutuhan sehari secara bertahap dan perlahan, beri waktu minimal 0,5–1 jam sebelum menyantap hidangan utama kemudian cukup serat dan air dari buah, kacang-kacangan dan sayur yang lebih dari biasanya. Kemudian saat sahur hendaknya makan sahur jangan berlebihan tapi cukup, akan dengan menu beragam dan gizi yang cukup, hindari mengkonsumsi instan, cukupkan serat dan air dari buah, kacang-kacangan dan sayur, kurangi makanan yang mengandung garam tinggi, minum air putih yang cukup saat sahur dan menjelang imsak serta hindari minum manis berlebihan.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait