Jumat, 26 April 2024

RAMADHAN, KARGO GARUDA JUANDA MENINGKAT 20%

Diunggah pada : 3 September 2009 12:31:42 8
thumb

Memasuki bulan ramadhan, volume pengiriman (kargo) barang melalui maskapai penerbangan Garuda Indonesia (GI) di Juanda Sidoarjo terjadi peningkatan sekitar 20% dibandingkan dengan hari biasanya."Seperti tahun-tahun sebelumnya, mulai awal puasa volume kargo Garuda Indonesia sudah menunjukkan kenaikan. Secara umum, kenaikannya kami perkirakan mencapai 20% dengan rata-rata pengiriman 500-600 ton per bulan," kata General Manager Garuda Indonesia Wilayah Indonesia Timur, Suranto saat berkunjungan di gudang kargo Garuda di Bandara Juanda Sidoarjo, Kamis (3/9).Dia mengatakan, pengiriman terbesar terjadi untuk rute Surabaya-Jakarta dengan volume 450-500 ton per bulan. Dari jumlah di hari biasa sekitar 300-400 ton per bulan. Rute Surabaya-Jakarta merupakan penyumbang sekitar 80% dari total volume cargo GI wilayah Indonesia Timur. Sisanya disumbang dari kargo rute Surabaya-Denpasar sebesar 20%. Dari jumlah kargo yang dikirim, menurut Suranto, sebagian besar pengiriman datang dari agency atau jasa pengiriman dengan jenis barang dokumen paket. Sementara pengiriman dari individu hanya berkontribusi kecil saja. "Sebagian besar pengiriman tersebut untuk penerbangan malam dan pagi," katanya.Akan tetapi, mendekati lebaran, tren pengiriman barang akan menurun. Sebab, Garuda akan mengoptimalkan penerbangan untuk penumpang, sehingga dengan sendirinya jumlah kargo yang dikirim akan berkurang."Jumlah penumpang mendekati hari H lebaran penuh, maka volume kargo yang bisa diangkut akan menyusut. Tepatnya pada H-3 hingga H+3 lebaran. Sebab hal ini akan disesuaikan dengan kapasitas angkut pesawat," paparnya.Untuk memberikan rasa keamanan, kenyamanan dan untuk meminimalisasi terjadinya kehilangan barang, pihak Garuda selalu menerapkan prosedur tetap keamanan dalam pengiriman. Misalnya, dengan pengecekan dan pengawalan oleh petugas keamanan di setiap kereta yang membawa barang dari gudang menuju ke pesawat."Yang paling rawan itu saat barang dibawa ke pesawat. Karena harus melewati ruang terbuka. Untuk keamanan itu, kami telah menempatkan dua petugas keamanan yang bertugas mengawal tiap kereta pengangkut yang menuju ke pesawat," imbuhnya.Apakah tingkat keamanan yang ketat ini merupakan imbauan dari kepolisian akan adanya bayaha teroris, Suranto mengatakan, pengamanan yang ketat ini merupakan prosedur tetap yang harus dipatuhi. Bedanya, saat ini sebelum ada imbauan itu ia diminta lebih meningkatkan pengamanan saja. Akan tetapi tidak mengurangi pengamanan sebelum adanya imbauan dari aparat keamanan.Kepala Bidang (Kabid) Udara Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim, Didik Sudiwinarto mengatakan, langkah yang sudah dilakukan maskapai Garuda Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari yang sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan jajaran terkait, mulai kepolisian, bandara, Lanudal Juanda, dan pihak airline. “Kalau sudah dilakukan seperti itu maka sudah bagus. Ini harus ditingkatkan,” katanya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait