Sabtu, 27 April 2024

GUBERNUR: PERTUMBUHAN EKONOMI JATIM LEBIHI NASIONAL

Diunggah pada : 12 Agustus 2009 13:49:27 1
thumb

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menilai, pertumbuhan ekomomi di Jatim melebihi pertumbuhan nasional. Pertumbuhan ekonomi di Jatim, yaitu 4,63% sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional 4,2%. Pada triwulan pertama pertumbuhan ekonomi 4,58%. Hal ini disampaikan saat Silahturohim Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dengan Muspida Jatim dan bupati dan walikota se-Jatim di Grahadi, Selasa (11/8) malam.Dia menjelaskan, ada tiga peranan bidang ekomomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim. Yakni bidang industri 28,8%, peranan hotel dan restauran 29% dan peranan pertanian 17%. “Ketiga bidang tersebut sudah mencapai 75% lebih dalam membantu pertumbuhan ekonomi di Jatim,” ujarnya.Dikatakannya, kinerja ekspor dan impor di Jatim sampai Juni 2009 mencapai 4,398 miliar dollar Amerika dan impor 3,5 miliar dollar Amerika. Dari ekspor impor Jatim mengalami surplus 88,6 juta dollar Amerika. Namun saat ini ada kendala pada kapal yang hendak membawa barang ekspor mengalami loading 4-5 hari di pelabuhan. “kalau loading kapal ekspor cuma dua hari akan meringankan biaya menunggu di pelabuhan,” katanya. Gubernur mengundang investor untuk berinvestasi di bidang peti kemas dan pelabuhan yang ada di Jatim.Menurut data Bank Indonesia, Jatim menempati posisi kedua dengan jumlah penyimpanan uang di bank, sedangkan posisi pertama ditempati DKI Jakarta. Jumlah uang yang disimpan masyarakat Jatim mencapai Rp 180 trilliun. Jumlah ini lebih besar dibandingkan masyarakat Jawa Barat Rp 145 trilliun dan Jawa Tenggah Rp 88 trilliun, Sementara, kondisi indek pembangunan manusia di bidang pendidikan 74,32%. Ia menilai, kondisi ini bisa lebih baik kalau buta aksara dapat dituntaskan. Masyarakat pada usia 45-65 tahun 65 sampai meninggal paling besar mengalami buta huruf. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Jatim 6,331 juta jiwa dan pertumbuhan penduduk di Jatim 0,54%, rata-rata pertumbuhan penduduk tiap keluarga 1,9%. “Saat ini rata-rata masyarakat memiliki anak dibawah dua anak,” katanya.Sekertaris Daerah Provinsi Jatim Dr Rasiyo MSi menambahkan, wilayah pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonsia (NKRI) yang terbagi atas pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota merupakan bagian dari sistem. Ada hubunggan vertikal antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi.Pembangunan di Jatim tidak dapat dilepaskan dari peran serta pemerintah kabupaten/kota. “Pemerintah kabupaten/kota sudah menjalankan fungsi pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.” ujarnya.Ini berarti ada singkronisasi Rencana Pembanggunan Jangka Menenggah Daerah (RPJMD) antara pemprov dan pemkab/kot di Jatim. “Hubunggan yang sudah harmonis ini perlu ditingkatkan dan diintensifkan,” harapnya.Ada tiga tujuan Silahturohim gubernur dengan Muspida Jatim dan bupati dan walikota se-Jatim, yakni pertama memberikan penjelasan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur untuk masa jabatan 2009-2014 yang dijabarkan dalam RPJMD. Kedua menyamakan persepsi pembangunan di Jatim dan singkronisasi RPJMD pada 2009-2014. Dan ketiga meningkatkan peran serta pemerintah kabupaten/kota di Jatim melalui RPJMD.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait