PT JIM TIDAK BERKONSTRIBUSI AKAN DIEVALUASI

Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim Sudono Syueb, dihubungi, Selasa (11/8) menjelaskan, BUMD ini tidak memberikan konstribusi selama PT Jatim Invesment Managemen (JIM) didirikan. Maka , Komisi C akan melakukan evaluasi terhadap BUMD yang sebelumnya bergerak di bidang investasi penanaman modal.Dalam perubahan APBD 2009 pada beberapa hari sebelumnya perusahaan ini mengajukan anggaran Rp 5 miliar untuk tambahan pengembangan usaha depot Bahan Bakar Minyak (BBM).”PT JIM harus melakukan konsentrasi mengembangkan kinerjanya. Bukan merambah kepentingan untuk membuat program lain,seperti membangun depot BBM. Karena itu, usulan kita pangkas dan tidak ada plot anggaran untuk JIM” ujarnya.Selain itu, keberadaannya bakal dievaluasi ulang, karena selama ini tidak dapat memberikan konstribusi ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kita akan melakukan kajian ulang. Hasilnya seperti apa jelas kita sampaikan ke pimpinan dewan,” terangnya.Menurutnya, dari data Komisi C sejak 2007-2008 tidak memberikan pendapatan. Dengan begitu, seharunya dapat memprediksi dan mengantisipasi dampak dari krisis finansial global. ”Kalau sudah begini kok malah merambah jalan lain,” tuturnya. Maka, sebagai salah satu BUMD milik Pemprov Jatim memang diwajibkan melakukan inovasi untuk mendapatkan keuntungan, karena anggaran yang dikucurkan pada perusahaan ini merupakan anggaran APBD.”Karena ini uang rakyat, harus ada laporan. Kami tidak ingin ada laporan merugi kembali dan tidak sesuai target PAD. Semuanya ada tanggung jawab mutlak. Jangan sampai program yang diajukan (PT JIM) ternyata bermasalah seperti halnya pengajuan PIA Jemundo pada beberapa waktu yang lalu,” paparnya.