CCCL GELAR ACARA BERTEMA LINGKUNGAN HIDUP

Culturelef de Corporatalon Linguistigue (CCCL) atau Pusat Kebudayaan Prancis Surabaya akan menggelar acara bertema lingkungan hidup yakni Diskusi Lingkungan dan Foto Udara (melihat bumi dari angkasa, red). Atase Press CCCL, Pramenda Khrisna di Surabaya, Jumat (17/7) mengatakan, CCCL menggelar acara ini sekadar mengingatkan masyarakat jika menjaga lingkungan itu penting. ”Kami bekerjasama dengan AEIF (Association des Anciens Etudiants en France / Asosiasi Mahasiswa Alumni Prancis) Biro Jawa Timur, menggelar rangkaian kegiatan seputar lingkungan hidup,” katanya. Ia menambahkan, Acara yang di gelar 16 - 31 Juli tersebut, juga menggelar diskusi mengenai lingkungan untuk masyarakat umum. ”Diskusi ini kami gelar bekerjasama dengan AEIF, yang menghadirkan para ahli dari Institut Teknologi 10 Nopember dan Universitas Airlangga Surabaya, yang juga akan siap menjawab pertayaan publik seputar lingkungan hidup. Program ini terbuka untuk umum. Kita hanya punya satu bumi, mari kita jaga bersama,” tuturnya. Lebih lanjut dikatakannya, pada acara ini juga tersaji 21 karya foto dalam bentuk poster fotografi udara bertema “Pembangunan Berkelanjutan, Mengapa?” karya Yann Arthus-Bertrand., pameran ini diambil dari buku foto karya Yann Arthus-Bertrand dalam format eksklusif, La Terre vue du Ciel ( “Bumi dilihat dari Angkasa. Pameran ini memaparkan pertaruhan besar lingkungan hidup dan sosial, dalam dunia kontemporer. Pada acara ini, juga akan ditampilkan sejumlah poster lingkungan yang terkena bencana di Jawa Timur dan beberapa lukisan bertema lingkungan karya Prof. Agoes Soegianto,” kata KhrisnaUntuk lebih memeriahkan, CCCL juga akan memutar Film “Home” karya Yann Arthus-Bertrand bertema lingkungan. Untuk diketahui, Yann Arthus-Bertrand lahir di Paris, 13 Maret 1946. Di usia remaja, sempat menjadi asisten sutradara, lalu aktor film. Pada 1967, dia meninggalkan dunia film dan memimpin sebuah cagar alam fauna di selatan Prancis. Pada usia 30 tahun, dia bersama istrinya Anne hidup di Kenya, di Taman Nasional Masai Mara bersama penduduk Masai, untuk mempelajari karakter keluarga singa yang dia foto setiap hari selama 3 tahun. Dia lalu menemukan hasratnya di bidang fotografi dan keindahan pemandangan alam dari angkasa, yang diambil dari balon udara.Pada 1981, Arthus-Bertrand kembali ke Prancis dan meluncurkan buku foto Lions pada 1983. Ia menjadi jurnalis, reporter, fotografer internasional spesialis reportase petualangan, olah raga, alam, fauna, dan dalam fotografi udara untuk majalah National Geographic, Paris-Match dan Géo. Dia meliput sepuluh reli Paris-Dakar, membuat buku Turnamen tenis Roland-Garros setiap tahun dan fotografi salon agrikultur tahunan Paris.Tahun 1991, Arthus-Bertrand mendirikan Altitude, agensi dan bank fotografi udara pertama di dunia. Pada 1994, dengan dukungan UNESCO, dia mulai menginventaris pemandangan alam di dunia dari angkasa : ‘La Terre vue du ciel’, dengan kredo : « memperlihatkan keindahan dunia serta sekaligus menggugah keinginan untuk melindungi bumi ». Bukunya dengan judul yang sama beredar di seluruh dunia dalam 24 bahasa.Pada 2005, Arthus-Bertrand mendirikan asosiasi ekologis internasional, GoodPlanet, dan mengadakan operasi ‘Action Carbone’ untuk ‘membayar’ emisi gas efek rumah kaca dan polusi atmosfer yang disebabkan oleh aktivitasnya sendiri sebagai fotografer udara. Aksi ini membiayai projects berbasis energi terbarukan, efisiensi energi dan reboisasi. Pada 2006, Arthus-Bertrand memperoleh medali kehormatan (Légion d’honneur) dan merupakan fotografer pertama yang dipilih sebagai anggota Académie des Beaux-Arts de l'Institut de France (Akademi Seni Rupa Institute de France) dalam rangka terbentuknya divisi baru yang mencakup dua wilayah kerja dalam bidang fotografi. Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Internasional, pada 5 Juni 2009 lalu, Yann Arthus-Bertrand membuat film ”Home”, yang mengangkat tentang bahaya aktivitas ciptaan manusia terhadap planet bumi. Film ini diputar serentak secara internasional pada hari tersebut.