Sabtu, 27 April 2024

JELANG PUASA, HARGA MAMIN DIPREDIKSI NAIK 5-10%

Diunggah pada : 16 Juli 2009 14:42:27 6
thumb

Menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1430 H/2009 diprediksi harga makanan dan minuman (Mamin) seperti sejenis sirup, wafer, minuman kaleng, kue kering, kue basah, premen, jelly, roti kaleng, makanan anak-anak dan snack naik 5-10% Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmi) Jawa Timur Yapto Willy Sinatra SH di kantornya Surabaya, Kamis(16/7) mengatakan, kenaikan produksi Mamin tersebut lebih rendah 5% dibandingkan pada lebaran tahun lalu. Lebaran tahun 2009 mamin dan produk-produknya naik antara 10-15%.Dengan naiknya harga mamin 10% keuntungan/profit para produsen masih pas-pasan, jadi belum bisa dikatakan membaik. Dengan semakin membaiknya pasar mamin di negeri ini dampaknya produsen mamin di Jatim akan bertambah berkembang. Yang lebih menggembirakan mamin yang beredar dan dijual di pasar-pasar tradisional dan pertokoan di Jawa Timur sebagian besar adalah produk-produk lokal hanya 5%. Produk makanan impor yang dijual di pasar dan pertokoan di Jatim khususnya di Surabaya di antarnya permen, enting-egting jahe dan sebagaian jelly. Karena pada saat ini produk-produk mamin impor dari Cina dan dari negara-negara lain di dunia hampir tidak ada di toko-toko tradisional maupun Mall dan supermarket di Jawa Timur. ”Sehingga produk mamin lokal kini menjadi primadoda,” ujarnya.Dengan semakin banyaknya mamin yang beredar dan dijual masyarakat maka menjelang lebaran, Natal dan Tahun Baru 2010 produk-produk mamin omzetnya naik sekitar 40%. Hal ini sangat menggembirakan bagi para pengusaha yang bergerak di sektor makanan dan minuman di Jatim.Kata Yapto, pada semester I 2009 ini omzet mamin Jatim mencapai 30% atau sekitar Rp 60 triliun lebih dari omzet nasional sekitar Rp 200 triliun. Dengan ada kenaikan omzet menjelang lebaran antara Agustus-September sekitar 40%, jika diuangkan mencapai sekitar Rp 83 triliun lebih. Lebaran, Natal dan tahun baru merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh pengusaha mamin setiap tahunnya. Saat ini mamin impor jarang dijumpai di pasar maupun di mall dan pasar modern lainnya. Hilangnya produk mamin dari luar negeri karena produk-produk tersebut yang masuk ke Indonesia dan Jatim mendapat pengawasan ketat. Bahkan produk-produk mamin inpor yang masuk ke Jatim sebelum beredar dijual bebas terlebih dahulu diteliti di Balai POM Surabaya. Setelah diteliti mamin yang dinyatakan baik oleh Balai POM baru boleh beredar dan dijual di pasar dan pertokoan. Saat ini, di Jatim ada sekitar 650 produsen mamin. Dari jumlah tersebut 10-15 produsen mamin berskala besar dan sisanya merupakan berskala menengah dan kecil atau UKM. Ia berharap sekitar 650 produsen mamin yang ada di berbagai daerah di Jawa Timur minimal mempertahankan dan terus berusaha meningkatkan kualitas hasil produksinya. Karena dengan kualitas yang baik maka masyarakat Indonesia khususnya Jatim tidak akan lari memilih amin dari luar negeri/mamin impor. Hampir 70% dari 650 produsen mamin di Jatim memiliki lebel Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan semakin berkembangnya produk mamin ini maka diharapkan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut harga makanan dan minuman hasil pantauan JNR di Pasar Wonokromo DTC, Pasar Genteng dan Pasar Soponyono Rungkut Surabaya pada 16 Juli 2009. Kacang kupasan kualitas baik Rp 17.500/kg, emping blinjo Rp 24.000/kg, mente Rp 67.000/kg, rambak sapi kualitas baik Rp 49.000/kg, sirup ABC Rp 14.000/botol, roti kaleng Kong Khawn Rp 56.000/kaleng besar.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait