Jumat, 26 April 2024

DIKLAT BISA DORONG PERUBAHAN

Diunggah pada : 3 Juli 2009 13:07:16 5
thumb

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi Calon PNS yang diselenggarakan Badan Diklat Prop Jatim bisa mendorong perubahan pola pikir (Mindset), sikap perilaku dan wawasan. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Propinsi Jawa Timur Dr Harun MM MSi yang dibacakan Kepala Bidang Diklat Teknis Sucipto SH MSi saat menutup Diklat Prajabatan Golongan II angkatan 385 di Badiklat Jatim, Jumat (3/7) mengatakan, untuk menjadi sosok PNS yang profesional dan kompeten tidak cukup hanya melalui diklat tetapi harus belajar lagi baik melalui pendidikan formal dan diklat-diklat teknis lainnya.Harun mengatakan, ke depan menjadi PNS sangat berat, karena salah satu tugasnya adalah menyukseskan, mencapai dan melaksanakan agenda reformasi yakni terwujudnya suatu tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik. Agar agenda reformasi berjalan baik menurut dia, aparatur meningkatkan SDM tidak bisa ditawar lagi. Prajabatan merupakan salah satu prasyarat untuk bisa diangkat menjadi PNS. Tetapi untuk meningkatkan SDM dan keterampilan maka aparatur harus menempuh dengan pendidikan lain seperti melalui diklat teknis, diklat fungsional dan diklat struktural serta pendidikan di luar diklat. Seperti dikatakan ahli pikir dari India Prahalad, jika anda tidak belajar maka anda tidak akan bisa berubah, jika anda tidak berubah maka akan mati. Artinya, kalau ingin maju harus berubah untuk mengubah harus bisa mengubah pola pikir, salah satu mengubah pola pikir yang perlu ditempuh dengan cara belajar dan pendidikan serta pelatihan. Sementara kelemahan aparatur kita adalah di sisi mengubah pola pikir yang sifatnya masih linier, stagnan dan statis. Oleh karena itu, mau tidak mau pola pikir kita harus secepatnya diubah dan dikembangkan. Karena dalam hidup itu tidak ada kepastian yang tetap hanya perubahan, dan perubahan itu bisa dilakukan dengan pendidikan. Jika anda tidak cepat berubah maka akan digilas dan ditindas dengan perubahan. Akibatnya PNS tidak akan bisa menjadi pelayan yang profesional. Di era globalisasi ini untuk menjadi aparatur yang profesional maka harus tanggap terhadap perubahan baik di lingkungan keluarga dan organisasi pemerintahan dan di tempat kerjanya. Selain itu aparatur harus bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi (IT), karena di semua lini kehidupan sekarang ini dikelilingi dengan teknologi informasi. Jika aparatur sudah menguasai IT akan menjadikan pelayanan lebih efektib. Dicontohkan, zaman dulu mengirimkan uang harus melalui wesel pos tetapi di era sekarang sudah menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM) yang serba elektronik.Selain itu menurut Ki Ronggo Warsito, aparatur yang profesional harus tangguh kuat pikirannya, rosonya dan kuat raganya. Kemudian PNS yang baik itu harus tangguh, transparan serta harus mempunyai tanggung jawab terhadap tugas-tugas pelayanan terhadap masyarakat.. ia menambahkan, diklat ini untuk meningkatkan keahlian dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. Sasaran diklat ini adalah untuk terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS golongan dua. . Diklat golongan II ini berlangsung selama 16 hari diikuti 150 CPNS dari Kabupaten Ngawi, Ponorogo, Sampang dan BP POM. Peserta lulus semua sehingga berhak menerima Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) dari Pemerintah Provinsi Jatim.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait