Jumat, 26 April 2024

[i]Jambore Budaya 2009[/i] PELAKSANAAN DIUNDUR DAN DIBUKA MENBUDPAR

Diunggah pada : 27 Mei 2009 15:59:17 5
thumb

Jambore Budaya yang awalnya akan digelar pada 11-15 Juni, kini pelaksanaannya diundur pada 21-25 Juni. Adanya pengunduran waktu tersebut dilakukan untuk dapat memastikan dan mematangkan koordinasi agar presiden dapat membuka acara. Namun, dari hasil koordinasi terbaru, presiden pun berhalangan hadir dan akan diwakilkan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik.Sekretaris Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda GP) Jatim, Bambang SW di kantornya, Rabu (27/5) menjelaskan, hingga hari ini pihaknya masih terus melakukan proses koordinasi dengan pihak Kwartir Nasional dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) selaku penyelenggara kegiatan.Ia menuturkan, untuk pembukaan sudah dapat dipastikan akan dibuka Menbudpar. Ini menjadi alternatif terakhir. Pasalnya, dari beberapa koordinasi, presiden masih belum bisa dipastikan hadir. ”Pada bulan yang sama, yakni pada 10 Juni, presiden telah dijadwalkan meresmikan Jembatan Suramadu, jadi sangat sulit untuk dapat menjadwalkan kembali, agar presiden dapat datang ke Jatim pada bulan yang sama,” ungkapnya.Humas Kwarda GP Jatim, Joko Lelono menambahkan, untuk koordinasi dengan panitia di lokasi di mana kegiatan akan dilangsungkan, yakni di Pacitan tepatnya di kompleks monumen Jenderal Sudirman telah berjalan dengan baik dan belum ada kendala.Kemarin, Selasa (26/5) ia juga telah melakukan koordinasi persiapan lokasi di Pacitan. Adapun koordinasi tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan dengan instansi terkait di Kab Pacitan, seperti Dinas PU, PLN, PDAM, dan Dishub. Dari hasil koordinasi kemarin, pada hari ini pun pihaknya langsung melaporkan hasil perkembangan di lapangan pada panitia pusat di Jakarta.Untuk persiapan internal Jatim, pihaknya juga telah melakukan audiensi dengan Gubernur Jatim, mengenai pelaksanaan jambore yang diadakan di Jatim tersebut. Pada pertemuan dengan gubernur tersebut, ia menuturkan, nantinya Kak Soekarwo selaku Kamabida Kwarda GP Jatim akan membantu, terlebih pada bentuk penyediaan anggaran dana tambahan untuk berlangsungnya kegiatan.Pasalnya, pihak Depbudpar selaku penyelenggara kegiatan hingga kini belum dapat memberikan kepastian penyediaan dana untuk operasional di Jatim. Untuk itu, bantuan yang dialokasikan oleh Kamabida diharapkannya dapat sedikit membantu dana operasional bagi Jatim, selaku tuan rumah.Seperti diketahui, pihak Kwarda GP Jatim dalam pelaksanaan jambore ini adalah sebagai fasilitator atau tuan rumah kegiatan. Sebelumnya, rencana pelaksanaan dilakukan di Semarang, Jateng. Namun, saat monumen Panglima Jenderal Sudirman diresmikan, presiden meminta untuk diadakan kegiatan dengan skala yang besar, agar monumen yang telah dibangun dengan biaya yang cukup besar tersebut dapat lebih dikenal.Dengan dipindahnya kegiatan Depbudpar ini ke Jatim, ia tidak ingin nantinya Kwarda GP Jatim yang harus bertanggungjawab penuh atas kegiatan. “Kegiatan ini tidak teragendakan di Kwarda, sehingga untuk anggaran pengalokasian dana dari anggaran 2009 pun juga tidak ada. Untuk itu, dari Jatim sejauh ini hanya dapat mengandalkan bantuan dari Kamabida,” bebernya.Ia menuturkan, rencananya kegiatan ini diikuti sebanyak 1.500 peserta dari seluruh Nusantara, yakni minimal dengan perwakilan 10 orang tiap Kwarda GP. Untuk wilayah Jateng dan Jogjakarta sebanyak 110 peserta dan sebanyak 550 atau sisanya adalah untuk peserta dari Jatim. “Jumlah peserta dari Jatim lebih diprioritaskan, karena selain faktor sebagai tuan rumah, lokasi untuk datang ke lokasi jambore pun lebih dekat,” ungkapnya. Sedangkan untuk pendaftaran atau registrasi peserta dapat dilakukan sebelum kegiatan berlangsung tanpa dipungut biaya atau gratis.Adapun Jambore Budaya Nasional yang akan dilangsungkan pada Juni mendatang ini adalah jambore yang kedua. Sebelumnya, pada 2004 juga pernah dilakukan jambore budaya yang pertama di Bali.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait