Sabtu, 27 April 2024

TRIWULAN PERTAMA, PENGGUNA NARKOBA DI JATIM MENINGKAT

Diunggah pada : 12 Mei 2009 13:59:38 38
thumb

Direktorat Narkoba Polda Jatim tak hanya panen pabrik narkoba dan miras saja, tetapi juga panen kasus narkoba. Berdasar evaluasi pada Januari-Maret 2009, angka kasus narkobameningkat dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.Data kasus narkoba selama Januari-Maret 2009 ini yang dikeluarkan Polda Jatim, tercatat sebanyak 764 kasus dengan jumlah tersangka mancapai 1.001 orang. Dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2008, Polda berhasil mengungkap 685 kasus yang melibatkan 858 tersangkaDirektorat Narkoba Polda Jatim Kombes Pol Erwin Azhar Siregar di kantornya Mapolda Jatim, Selasa (12/5) mengatakan, Jawa Timur khususnya Surabaya menjadi pasar potensial bagi peredaran gelap narkoba. Surabaya menjadi tempat pemberhentian terakhir dari jalur narkoba baik dari Cina maupun dari Taiwan. Sedangkan, Malaysia menjadi tempat transit sebelum dibawa ke Surabaya.”Jadi memang, tingkat kejahatan narkoba di Jatim masih cukup tinggi. Akan tetapi, yang perlu dicatat dengan meningkatnya tangkapan, berarti keseriusan aparat cukup baik,” ujarnya.Ia menjelaskan, dari data tersebut, Kota Surabaya dan sekitar masih tetap menjadi wilayah terbanyak terjadinya kasus narkoba. Selama tiga bulan, tercatat sudah ada 326 kasus. Jika dirata-rata, berarti tiap harinya mengungkap tiga kasus narkoba. Urutan kedua diduduki Karisidenan Kediri. Tercatat, aparat di sana berhasil membongkar 110 kasus hingga akhir Maret lalu. Sedangkan, kasus narkoba paling minim ada di wilayah Madura dan sekitar. Selama tiga bulan, Polisi hanya berhasil membongkar 11 kasus.Di mana dalam kasus narkoba Polisi berhasil mengungkap BB, masing-masing wilayah memiliki karakteristik kejahatan narkoba berbeda. Misalnya, di Karisidenan Kediri yang paling menonjol adalah kasus narkoba jenis pil koplo. Sedangkan, untuk wilayah Surabaya atau Malang masih didominasi kasus narkoba kelas menengah-atas, seperti sabu-sabu, ekstasi atau heroin.Ketika ditanya kenapa kasus narkoba masih tinggi? Ia mengatakan setidaknya ada beberapa faktor. Salah satunya adalah masih banyaknya produsen narkoba di Jatim. “Meski berkali-kali digrebek, tapi kami mensinyalir produsen narkoba di sini masih banyak,” ujarnyaMenurutnya, saat ini produsen narkoba di Jatim kebanyakan didominasi home industri. Keberadaannya juga mulai merata di berbagai kota di wilayah Jatim. Produsen biasanya memilih home industri. Sebab, meski berkali-kali diungkap petugas, produksinya tidak akan terganggu. Yang kena kan cuma home industri itu. Sedangkan tempat yang lain amanSelain itu, teknik peredaran narkoba juga mulai berubah. Para pengedar (baik level bandar, sub bandar hingga pengecer) mulai memilih cara tradisional. Yakni tidak menggunakan alat komunikasi apapun. Sehingga polisi kesulitan untuk melacak peredaran narkoba.Namun, masih banyaknya konsumen narkoba di Jatim membuat kejahatan jenis ini masih saja merajalela. ”Karena itu, tentu upaya rehabilitasi terhadap para pecandu narkoba diharapkan bisa maksimal,” tegasnyaMelihat narkoba yang semakin marak ia berharap kepada masyarakat untuk turut ikut serta membantu dan berperan pemberantasan terhadap peredaran gelap narkoba Mustahil narkoba bisa dibrantas jika hanya mengandalkan aparat kepolisian saja. "Jadi, perlu partisipasi seluruh komponen untuk pembrantasan narkoba," tegasnyaSelain itu, juga perlu dilakukan pengawasan terhadap toko-toko yang menjual bahan-bahan kimia, melakukan tindakan reprensif dan memutus hubungan jaringan narkoba. "Banyak upaya yang bisa dilakukan dalam mengatasi peredaran narkoba yang merusak generasi muda kita ini," ungkapnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait