HARI KEDUA KEJURNAS RENANG, PRSI JATIM RAIH 12 EMAS

Sedangkan 12 medali emas bagi Jatim diraih Olivia Fernandez yang turun di Kelompok Umur (KU) 4 yang berhasil meraih empat emas di nomor 50 m, 200 m, 100 m gaya bebas dan 100 m (kupu-kupu). Najibah 200 m (punggung KU3), Fibriani R Merita 200 m (gaya ganti KU2), Iffy Nadya F 400 m dan 800 m (gaya bebas KU 3), Archia Febra Novera 100 m (kupu-kupu KU3), Enny Susilowati 50 m dan 100 m (bebas senior) dan Omar Suyaatmadja 50 m (bebas senior). Medali yang diperebutkan pada Kejurnas ini sebanyak 150 medali dan dikuti oleh 218 putra dan 169 putri dari 24 provinsi. Ketua Umum PRSI Jatim, Fajar Siahaan dikonfirmasi Kamis (7/5) malam mengatakan, prestasi perenang Jatim mengalami penurunan setelah mundurnya peraih tujuh emas pada PON XVII Kaltim 2008, Nancy Suryaatmadja. Hingga saat ini, Jatim juga belum bisa mempersiapkan atlet asal Surabaya. "Nancy mundur terlalu cepat dan kita belum bisa mencetak atlet sekelas dia, namun saya yakin tahun depan akan muncul perenang Jatim yang bisa meraih prestasi," katanya.Ia juga menilai perenang Jatim unggul di KU 3 namun lemah di KU 1 maupun senior, terutama di kelompok pria yang masih mengandalkan tenaga Omar Suryaatmadja. "Sektor wanita masih bisa diandalkan, namun untuk kelompok pria kita belum memiliki atlet potensial," katanya.Dengan keadaan ini, Fajar Siahaan mengaku berat bagi atlet Jatim untuk bisa meraih juara umum, sebab kekuataan Jabar dan DKI cukup merata terutama di kelompok Senior dan KU 1. "Saya tetap optimis Jatim bisa melahirkan perenang andal setelah mundurnya Nanncy," katanya.Ketua Harian PRSI Jatim, Herlambang Wijaya mengatakan, sebenarnya para pelatih sudah mengkader pengganti Nancy, yakni Enny Susilowati yang pada hari kedua berhasil meraih dua medali emas. "Kemampuan Enny sudah cukup bagus, saya yakin kalau ia rajin berlatih akan bisa meraih prestasi lebih baik lagi," katanya.Selain itu Jatim juga masih memiliki Febriani R Merita yang kini masih turun di KU 1, Oliva Fernandez (KU 4) dan Iffy Nadya (KU3). Pelatih Renang Jatim, Chusaini Matleg juga mengakui, semenjak mundurnya Nancy, kekuatan di kelompok senior putri memang merosot tajam, beruntung masih ada Enny Susilowati yang masih mampu bersaing dengan lawan dari Jabar maupun DKI Jakarta.