Jumat, 26 April 2024

BINCANG-BINCANG SENI ALA GUS IPUL HADIR DI PSLI 2009

Diunggah pada : 7 Mei 2009 14:29:25 6
thumb

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memajukan dunia seni di Jatim khususnya Surabaya, salah satunya dengan menghadiri bincang-bincang seni ala Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Walikota Surabaya Arif Afandi yang digelar Minggu (10/5) mendatang di Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI). ”Kami sengaja mengundang dua pejabat penting ini menjadi narasumber pada bincang-bincang seni,” kata Ketua Panitia PSLI 2009 sekaligus Ketua Sanggar Merah Putih M Anis di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (7/5). Menurutnya, panitia sengaja memilih dua pejabat ini mereka terbukti sangat perhatian pada dunia seni dan seniman. Dengan hadirnya dua orang tersebut, diharapkan ada satu gagasan atau pemikiran baru yang dapat mengubah wajah seni Jatim menjadi semakin bersinar. Untuk diketahui panitia membebaskan siapa saja yang ingin hadir pada acara tersebut, bisa pelajar, mahasiswa, seniman, atau masyarakat umum.”Kami yakin bincang-bincang ini akan sangat menarik untuk diikuti,” katanya. [b]Diskusi Seni Lukis [/b]Selain Bincang-Bincang Seni, panitia PSLI Rabu (6/5) malam juga menggelar Diskusi Seni lukis dengan narasumber pengamat atau kurator seni lukis asal Jogjakarta Suwarno Wisetrotomo dan Pimred Majalah Visual Art Jakarta Yusuf Susilo Hartono.Dalam acara tersebut Suwarno mengatakan, pasar seni harus terus digelar untuk melengkapi keberadaan galeri dan balai lelang.”Pasar seni pasti harga lukisannya pasti lebih murah dibanding galeri dan balai lelang,” katanya . Menurutnya, di kota besar di Indonesia seperti Surabaya pasti punya banyak galeri lukisan. Namun tidak semua masyarakat berkesempatan mengkoleksi lukisan dkarenakan harga yang mahal. Karena itu pasar ini dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk mendapatkan lukisan yang berkualitas tetapi harga terjangkau. Karena itu ia berharap, pemerintah dapat mendukung kegiatan seperti ini, sehingga kelangsungan karya pelukis nasional akan terus berlanjut.”Saya sangat salut buat panitia pasar seni yang mampu menggelar even berskala nasional,” terangnya. Lebih lanjut dikatakannya, ada dua jenis seniman lukis di Indonesia, pertama mereka yang hidup di dunia wacana seperti terkenal di koran, majalah, serta mereka yang dikenal karena ikut pameran berskala besar..”Mereka ada yang sukses di keduanya dan ada pula yang hanya salah satu saja,” katanya. Namun di Indonesia banyak pula pelukis yang menggantungkan hidup pada hasil karyanya.”Saya rasa jumlahnya cukup banyak,” ujarnya. Agar karya mereka dapat dikenal layaknya pelukis legendaris Indonesia alm Affandi maka karya pelukis harus mempunyai daya pukau dan ganggu.”Memuka karena teknik melukisnya, ganggu untuk menggugah pemikiran masyarakat, cara ini pasti lebih efektif untuk memperkenalkan karya mereka ke masyarakat,” tuturnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait