Sabtu, 27 April 2024

AAL KIRIM PRAJURIT LATIHAN PELAYARAN KE MALAYSIA DAN BRUNEI

Diunggah pada : 30 Maret 2009 15:43:57 9
thumb

Sebanyak 196 Kadet Akademi TNI AL (AAL) serta satu Taruna Akademi Militer (Akmil) dan satu Karbol Akademi TNI AU (AAU), akan mengikuti latihan pelayaran ke Brunei Darussalam dan Malaysia.Kabagpen AAL, Mayor Laut (KH) Jamaluddin di Surabaya, Senin (30/3) mengatakan, kadet tingkat tiga itu akan melakukan praktik dan latihan pelayaran bersandi Jala Yudha menggunakan KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan KRI Teluk Ende-517. Menurut dia, latihan itu akan berlangsung mulai 3 April hingga 4 Mei 2009 dengan rute, berangkat dari Surabaya, Batam, Bandar Seribegawan (Brunei Darussalam), Kinabalu (Malaysia), Bitung, Makassar dan kembali ke Surabaya.Latihan yang dipimpin Mayor Laut (P) Dores A Ardi ini, diikuti 280 personel, terdiri atas tujuh perwira AAL, 75 staf latihan, 196 Kadet AAL, satu Taruna Akmil dan satu Karbol AAU. Mereka akan melakukan beberapa kegiatan seperti kunjungan dan latihan praktik."Selama pelayaran, Kadet AAL akan melaksanakan praktik profesi dasar matra laut. Selain itu mereka juga akan melaksanakan berbagai kegiatan selama di pelabuhan yang disinggahi, seperti kunjungan kehormatan ke pejabat setempat dan pertandingan olah raga," tuturnya.Selama di tanah air, para kadet juga akan melakukan promosi ke sejumlah SMA dan melakukan kirab kota. Selain itu selama berlabuh, masyarakat juga diperbolehkan untuk berkunjung ke kapal perang."Tujuan lainnya adalah untuk menambah kecakapan para kadet dalam melaksanakan tugas sesungguhnya di kapal. Dengan mengikuti latihan ini, kadet juga diharapkan semakin memiliki daya tahan mental dan fisik," katanya.Mengutip pernyataan Gubernur AAL, Laksda TNI Moch. Jurianto, Kabagpen AAL mengemukakan, latihan ini juga memiliki fungsi diplomasi bangsa Indonesia ke negara tetannga khususnya di kawasan Asia Tenggara."Dengan pelayaran ini, Indonesia menunjukkan bahwa AAL senantiasa berperan aktif dalam menyelenggarakan pendidikan bagi pembentukan calon perwira TNI AL di masa mendatang," terangnya.Hal itu, katanya, menunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara bahwa TNI AL terus berkembang dengan senantiasa mencetak prajurit pengawal wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya wilayah laut nasional. ”Laut kita sangat luas karena itu dibutuhkan pengawasan yang ekstra ketat dari armada kita, agar tidak terjadi ancaman dari pihak asing,” ujarnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait