Sabtu, 11 Mei 2024

HINDARI PENYAKIT DB, MASYARAKAT HARUS BIASA HIDUP BERSIH

Diunggah pada : 25 Maret 2009 14:38:49 6
thumb

Masyarakat diharapkan agar membiasakan diri untuk hidup bersih. Karena dengan hidup bersih, nyamuk tidak akan bersarang disuatu tempat, sehingga masyarakat akan terhindar dari penyakit Demam Berdarah (DB). Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Saifullah Yusuf saat menghadiri acara terobosan pencegahan DB di Hotel Elmi Surabaya, Rabu (25/3) meminta kepada masyarakat agar mengubah pola hidupnya, yakni menjaga kebersihan baik rumah sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Karena dengan pola hidup bersih, akan terhindar dari suatu penyakit terutama DB. Dengan tempat tinggal yang bersih, maka hidup juga akan nyaman. Untuk itu, masyarakat harus membenahi lingkungannya terutama bagi pemukiman yang padat penduduk. Karena pemukiman padat penduduk akan memberi dampak negatif, yakni menjadi pemukiman kumuh dan rentan menimbulkan sarang nyamuk dan mengakibatkan meningkatnya penyakit DB. Ia menjelaskan, pemerintah akan membenahi pemukiman kumuh menjadi pemukiman bersih dan nyaman. Upaya tersebut terus didorong oleh Gubernur Jatim untuk pencegahan DB. Masyarakat juga diharapkan ikut berperan dalam upaya pencegahannya. Ini karena, upaya pencegahan diperlukan kerja keras baik dari pemerintah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim atau kota, maupun masyarakat. Rumah sakit diharapkan juga cepat dalam penanganan korban. Karena dengan penanganan yang cepat, korban tidak akan lebih buruk kondisinya, sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat DB. Dinkes melalui medisnya juga bisa berperan dengan upaya kultural terhadap masyarakat. Sehingga masyarakat bisa memahami pentingnya pola hidup bersih dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pihaknya gembira dengan penemuan alat pendeteksi gejala DB, karena alat itu mampu mendeteksi dini gejala-gejalanya, sehingga korban mengetahuinya dan bisa mencegahnya sesuai ajuran dokter. Ia juga berharap agar penemuan alat itu bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Ia menambahkan, pemprop akan menerapkan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara gratis. Pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat miskin (maskin). Pelayanan kesehatan gratis itu masih dievaluasi oleh pemprop, pemkot, dan pemkab. Karena biaya pengobatan gratis itu akan ditanggung oleh APBD. Prioritas utama adalah pelayanan terhadap pasien, sehingga cepat terlayani. Setelah sudah pelayanan pasien, administrasinya bisa ditentukan. Menurut data, penyakit DB mulai menjangkit tahun 1968. Jumlah kematian akibat DBD tahun 2003 sekitar 59 orang, tahun 2004 sebanyak 120 orang, tahun 2005 sekitar 254 orang, dan tahun 2008 sekitar 165 orang.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait