Kamis, 2 Mei 2024

FUTSAL SIM C II SIAP DIGELAR 4 FEBRUARI

Diunggah pada : 20 Januari 2009 20:49:59 12
thumb

Akhirnya, jadwal kepastian pelaksanaan pertandingan futsal SIM C II/2009 sudah ditetapkan. Dalam rapat panpel yang berlangsung di Jl Pemuda Surabaya Senin (19/1) dihadiri langsung Saleh Ismail Mukadar, diputuskan kalau pembukaan kejuaraan futsal SIM C tahun kedua pada Rabu (4/2) mendatang. Meski begitu, para ketua Pokja tetap diwajibkan melakukan pendaftaran terakhir pada Rabu (21/1). Saat pendaftaran, para ketua Pokja harus menyertakan foto copy kartu pers dari perusahaan plus foto berukuran 4 x 6 masing-masing anggotanya. “Even ini juga berkaitan dengan Hari Pers Nasional (HPN). Saya berharap, futsal SIM C setiap tahunnya digelar pada bulan Februari,” jelas Saleh Mukadar. Menurut Saleh Mukadar, pergeseran dari 21 Januari menjadi 4 Februari semata untuk memberi kesempatan pada wartawan politik untuk konsentrasi meliput pelaksanaan pemilihan gubernur (Pilgub) ulang di wilayah Bangkalan dan Sampang pada tanggal tersebut. “Biar guyub, dan tidak ada yang dirugikan,” katanya. Di sisi lain, dalam rapat tersebut juga diputuskan kalau wartawan yang bergabung di media internal sebuah perusahaan, dinyatakan tidak berhak ikut. Artinya, peserta futsal SIM C II 2009 ini hanya bisa diikuti oleh wartawan tulis dan fotografer media cetak, elektronik (radio dan televisi), maupun online yang bersifat umum. “Wartawan media internal yang sering kita jumpai di perusahaan-perusahaan besar, BUMN, atau BUMD tidak diperkenankan ikut. Hal itu supaya tidak rancu, sebab bisa saja karena punya kemampuan bagus bermain sepakbola kemudian dipaksakan masuk media internal dan ikut futsal ini,” tegas H Akhmad Munir, ketua SIWO PWI Jatim. Pertemuan teknik futsal SIM C II digelar pada Rabu (28/1) di aula PWI Jatim. Oleh panpel, para ketua Pokja akan diberi bendel daftar semua pemain dari masing-masing Pokja. Jika ada wartawan yang dicurigai sudah tidak aktif menulis, sebagai fotografer, reporter radio serta televisi, dan sebagai kameramen, maka mereka bisa langsung melayangkan protes ke panpel. Oleh panpel kemudian disampaikan pada Pokja yang anggotanya mendapat protes. Pembuktian apakah anggota tersebut benar-benar masih aktif atau tidak sebagai wartawan, ditetapkan pada Jumat (30/1). “Tentunya, ketua Pokja mesti melampirkan bukti-bukti otentik sebagai penguat. Kalau tidak, berarti pemain yang diprotes tidak bisa main,” ungkap H Dwi Arifin, wakil ketua panpel.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait