Sabtu, 27 April 2024

KEBAKARAN DEPO PLUMPANG TAK PENGARUHI PASOKAN BBM JATIM

Diunggah pada : 20 Januari 2009 13:46:29 31
thumb

Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) Jatim dipastikan masih aman dan mencukupi untuk kebutuhan selama delapan hari ke depan. Kebakaran salah satu tangki di Depo Plumpang Jakarta, Minggu (18/1) malam lalu tidak mempengaruhi pasokan BBM di Jatim. Ini karena pasokan BBM Jatim bukan didatangkan dari Depo Plumpang. “Suplai BBM Jatim tidak terkait dengan kebakaran Depo Plumpang. Ini karena BBM di region khususnya Jatim didatangkan dari Kilang Plaju, Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap. Sebagian kecil didatangkan dari Depot Rewulu di Jateng serta sebagian besar masih impor,” kata Pjs Asisten Manajer External Relations Pemasaran dan Niaga BBM Retail Region V Surabaya, Eviyanti Rofraida dihubungi di kantornya, Selasa (20/1). Menurut Evi, pasokan BBM di Jatim tergolong masih aman untuk kebutuhan saat ini. Kebutuhan masing-masing produk BBM jenis Premium sebesar 7.800 kilo liter (KL) per hari dan Solar 4.000 KL per hari. Apabila satu depot terganggu di Jatim, Pertamina akan mengalihkan suplai dari wilayah lain ke Jatim. Sehingga masyarakat di Jatim akan mendapatkan BBM dengan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan. Hal ini, karena kelancaran penyaluran BBM dan tidak adanya penahanan delivery order (DO) di SPBU-SPBU Jatim. “Masyarakat tidak perlu khawatir ada kelangkaan BBM. Pertamina masih miliki stok BBM jenis premium sebanyak 7.800 KL per hari dan solar 4.000 KL per hari,” imbuhnya. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Pertamina akan membuka jadwal penyaluran sejak pukul 00.00 setiap harinya. Sedangkan, mengantisipasi pengusaha SPBU yang nakal dengan cara menunda pengiriman DO untuk meminimalisasikan kerugian (akibat penurunan harga BBM, red), Pertamina masih belum bisa memberikan sanksi. “Kami juga belum mengetahui insentif apa yang akan diberikan bagi pengusaha SPBU yang tidak mengalami kelangkaan BBM,” tuturnya. Pertamina juga telah membantu meringankan beban bagi pengusaha SPBU agar tidak mengalami kerugian terlalu besar. Yakni, dengan cara menyediakan sistem dana talangan dan kemudahan memperoleh kredit pembelian DO BBM. Selain itu, Pertamina juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) bagi pengusaha stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) pada Jumat (9/1). Isi SE itu adalah mewajibkan pengusaha SPBU di Jatim agar mempunyai stok minimum sesuai omset per harinya. Langkah ini ditempuh untuk mengantisipasi kelangkaan BBM di Jatim setelah kebijakan pemerintah menurunkan kembali harga BBM subsidi untuk kali ketiga pada 15 Januari 2009. “Dengan turunnya SE itu, pengusaha SPBU di Jatim diwajibkan untuk tidak mengurangi permintaan pasokan ke Pertamina. Pertamina akan memberikan kemudahan dengan pembelian secara kredit kepada pengusaha SPBU,” tegasnya. Dia menambahkan, Pertamina akan melakukan pemantauan di lapangan dalam beberapa hari ke depan. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dan mengamankan kebutuhan pasokan harian. Langkah ini juga menyiasati agar tidak ada pengusaha SPBU yang menahan pembelian saat penurunan harga BBM tersebut.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait