Jumat, 26 April 2024

[i]Ditjen Hubla[/i] TAHUN 2009, DIJADIKAN TAHUN PELAYANAN PUBLIK

Diunggah pada : 12 Januari 2009 14:31:30 25
thumb

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Dephub RI menjadikan Tahun 2009 ini menjadi tahun pelayanan publik. Untuk meningkatkan kualitas kualitas pelayanan publik, Ditjen Hubla melakukan pembinaan terhadap jajarannya melalui Apel khusus. Direktur Jendral Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Dephub RI Sunaryo SH, di temui usai acara Apel Khusus di lapangan Gapura Surya Tanjung Perak Surabaya, Senin (12/1) mengatakan, apel khusus ini untuk evaluasi terhadap program dan hasil kerja tahun 2008 serta menyempurnakan rencana kerja Ditjen Hubla 2009. Pada Apel khusus ini, Dirjen Hubla mengintruksikan jajarannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan keselamatan, dan keamanan pelayaran dengan malaksanakan sepenuhnya ketentuan serta peraturan dalam mewujudkan nol kecelakaan atau zero accident. Untuk mencapai zero accident, diperlukan adanya soliditas, profesional, dan disiplin serta meningkatkan kadar keimanan dan ketaqawaan kepada Tuhan sebagai dasar pengabdian sesuai lingkup tugas masing-masing. Selain itu, para pejabat diminta agar melaksanakan tertib adminitrasi, tertib hukum, dan tertib tindakan, guna menjamin transparansi dan akuntabilitas publik serta tidak lengah dalam menjalankan tugas masing-masing. Dengan apel ini, diharapkan kinerja Ditjen Hubla akan semakin baik sehingga terjadi peningkatan pelayanan kepada masyarakat, keselamatan, dan keamanan pelayaran serta dapat mewujudkan nol kecelakaan sesuai peta jalan yang telah ditetapkan. ”Mencanangkan tahun pelayanan publik dan mencoba menyosialisasikan keselamatan pelayaran adalah mutlak dan menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya. Kenapa baru kali ini mengadakan Apel khusus ini, Sunaryo menjawabnya, kegiatan ini sudah sering dilakukan, namun dikemas dalam bentuk yang berbeda. Tahun ini menggelar model Apel khusus, tujuannya untuk lebih meningkatkan alat kesiapan anggota menghadapi situasi alam yang cepat berubah-ubah dan cenderung tidak bersahabat. ”Kegiatan Apel khusus seperti ini bukan bentuk terobosan. Tetapi agar tidak menimbulkan kejenuhan dengan adanya di lapangan akan menimbulkan kebanggaan dan mampu memacu motivasi menjadi lebih baik,” paparnya.[b]Tarif[/b] Untuk pembahasan penurunan tarif angkutan laut, Dirjen Hubla meminta kepada seluruh stake holder segera merealisaikan penurunan tarif pasca penurunan harga BBM.”Makanya pada hari ini kita kumpulkan para stake holder bahwa kita bukan aparatur pemerintah yang tidak mau mementingkan kepentingan masyarakat. Tapi mencoba merespon kepentingan masyarakat. Intinya, pemerintah bisa memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat sehingga kalau ada kesempatan memberikan yang terbaik dengan segala cara, termasuk dengan cara agar bagaimana tarif bisa diturunkan,” paparnya.Dia mengharapkan, penurunan ini bisa meringankan beban masyarakat khususnya pengguna trasportasi laut. Akan tetapi, pihaknya tidak bisa menutup mata terhadap masalah dunia usaha pelayaran agar tidak merugi. Maka dari itulah, dengan bijak bersama-sama merumuskan, tentunya memiliki tekad dan niat yang baik dengan menurunkan tarif angkutan. ”Nominal berapa persen, tergantung dari perhitungan-perhitungan dari para pengusaha. Kita sadar mereka dari suatu badan hukum dan usaha yang berorientasi pada profit. Namun kita juga harus sadar bahwa di sampiung itu mereka mempunyai fungsi sosial yang tidak bisa dibiarkan begitu saja,” imbuhnya. Mengenai besaran penurunan, pihaknya tidak bisa memberikan kepastian yang kongkrit. Namun dia memperkirakan, ideal penurunan tarif angkutan laut antara 5-10%. Ini dikatakan ideal, karena mempertimbangkan dua sisi, yakni dunia usaha masih bisa berjalan, dan masyarakat menikmatinya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait