Jumat, 26 April 2024

PATROLI AIR, TIGA INDUSTRI TERINDIKASI CEMARI KALI SURABAYA

Diunggah pada : 12 Januari 2009 7:59:04 60
thumb

Dari hasil patroli air yang dilakukan tim gabungan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim, Perum Jasa Tirta (PJT) I, Polwiltabes Surabaya, dan LSM Lingkungan Hidup, Jumat (9/1) diketahui terdapat tiga industri yang terindikasi melakukan pencemaran melalui pembuangan limbah cair ke Kali Surabaya. Tiga industri tersebut, yakni industri kerupuk PT Titani Alam Semesta (TAS), industri kertas PT Surabaya Agung Kertas (SAK), dan industri pipa ledeng PT Spindo. Kepala BLH Jatim, Dewi J Putriatni saat ditemui di Gresik, Sabtu (10/1) menjelaskan, pada dasarnya ketiga industri yang diduga mencemari merupakan pemain lama yang juga pernah melakukan pelanggaran dengan membuang limbah cair sisa produksinya ke Kali Surabaya.Jauh hari sebelumnya, BLH (dulu Bapedal, red) telah memberikan surat peringatan secara tertulis yang telah disebarkan pada seluruh industri di Jatim, khususnya di sepanjang bantaran Kali Surabaya, Kali Tengah, dan Kali Pelayaran. Dengan peringatan yang diberikan, diharapkan para industri dapat melakukan pengolahan limbahnya secara baik melalui proses dengan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Namun, sejauh ini, masih banyak industri yang tidak menghiraukan peringatan tersebut. Dan ketika terkena inspeksi mendadak melalui patroli mereka pun kebingungan. Jika nantinya terbukti dari hasil penelitian lab dari sampel limbah cair yang diambil, tidak menutup kemungkinan harus menjalani proses pidana.Penyidik Pegawai Negeri Sipil BLH Jatim, I Gede Putra Astawa setelah patroli digelar menjelaskan, untuk dugaan pelanggaran di TAS, saat patroli diketahui TAS sedang melakukan pengurasan IPAL, sehingga air limbah ditahan agar tidak masuk ke IPAL. Namun, karena volume limbah yang berlebihan menyebabkan limbah meluber ke saluran drainase. Dari sekitar IPAL juga tampak gumpalan putih di saluran drainase yang diduga merupakan bubuk tepung yang tercampur minyak.Untuk dugaan pencemaran dari SAK, diketahui saat tim kembali menyusuri kali setelah istirahat pada pukul 19.00. “Saat itu, SAK sedang melakukan proses pembuangan limbah cair dari saluran IPAL langsung ke sungai dan itu tampak dari air yang keluar dari outlet SAK berwarna putih bening,” ujar Gede. Cairan itu diduga limbah, pasalnya warnanya berbeda dengan air sungai yang coklat keruh setelah terjadi hujan pada sore harinya. Setelah itu dilakukan pemerikasaan langsung di IPAL SAK dan dapat dipastikan mereka sedang menbuang limbah cair.Sedangkan, Spindo terindikasi melakukan pencemaran saat tim melihat terjadi perubahan warna. Dari hasil pantauan reporter Jatim Newsroom di lapangan, tampak cairan putih keruh pada saluran pembuangan limbahnya yang mengalir deras. Setelah dilakukan pengecekan dengan menggunakan PH meter, tim langsung memantau saluran IPAL. Tiga industri yang diduga tersebut, telah diambil sampel air limbah pada outlet, up stream, dan down stream yang nantinya akan diujikan di lab.Kasubdiv IV/2 Wilayah Surabaya Gresik PJT I, Achmad Syuhairus Syam SKom saat patroli berlangsung menambahkan, pengujian sampel air di lab PJT dapat dilakukan paling cepat lima hari dan paling lambat 11 hari. Dari hasil lab tersebut, akan langsung dievaluasi oleh tim dan akan dilakukan proses penyidikan dan pengambilan keterangan dari saksi pada industri yang terbukti kualitas pembuangan air limbahnya tidak memenuhi baku mutu oleh Polwiltabes.Patroli yang dilakukan sejak Jumat siang hingga Sabtu dini hari tersebut dilakukan sebagai upaya pengendalian kualitas air Kali Surabaya agar dapat tetap memenuhi standar baku mutu.Tidak hanya tiga industri itu saja, sebelumnya juga dilakukan pemerikasaan pada beberapa industri, antara lain industri keramik Platinum, PT Wings Surya, dan industri belaching earth (bahan penjernih minyak goreng) PT Madulingga. Namun, dari industri tersebut tidak terindikasi melakukan pencemaran dan beberapa diantaranya juga sedang tidak berproduksi.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait