Jumat, 26 April 2024

Bendungan Tugu Trenggalek, SELESAI TAHUN 2018

Diunggah pada : 13 Oktober 2016 10:21:03 37

Pemerintah terus melakukan percepatan proses pembangunan 65 bendungan. Salah satu diantaranya adalah pembangunan Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek. Hingga saat ini progress pembangunan bendungan tersebut mencapai lebih dari 40%. Ditargetkan pembangunan bendungan tersebut usai tahun 2018.

Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Imam Santoso, Jumat (16/9) mengatakan, Bendungan Tugu memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan air dan kedaulatan pangan di daerah sekitarnya. Apalagi Trenggalek merupakan salah satu kabupaten yang memiliki intensitas air yang jarang teratur.

Saat ini, dua saluran penyelak Bendungan Tugu sepanjang 600 meter sudah hampir selesai. Saluran penyelak itu sendiri berfungsi untuk membuang air sungai yang lama, kemudian dielakkan melewati bangunan saluran penyelak yang kongkret. “Dengan selesainya saluran penyelak Bendungan Tugu pada bulan Juni nanti, maka badan Bendungan Tugu akan segara dapat dibangun dengan sistem gravitasi dan penggunaan tanah liat dalam pembangunannya,” katanya.

Dengan perkembangan sudah mencapai lebih dari 40%, maka anggaran yang terserap untuk pembangu­nan Bendungan Tugu tersebut mencapai 46%. Saat ini tahapan pembangunan infrastruktur itu masih sesuai jadwal yang ditentukan.

Selain Bendungan Tugu, tahun 2018 pemerintah juga menargetkan 6 bendungan lainnya, yakni Gondang (Jateng), Logung (Jateng), Rotiklod (NTT), Sei Gong (Kepri), Bintang Bano (NTB) serta Kuningan (Jabar). Sementara pada 2019 ada 11 bendungan yang ditargetkan akan selesai dibangun, diantaranya yaitu Bendungan Passeloreng (Sulawesi Selatan), Tapin (Kalimantan Selatan), Ciawi (Jawa Barat), Sukamahi (Jawa Barat) dan lainnya. Untuk sisanya sebanyak 36 bendungan akan selesai hingga 2022 nanti.

Kebutuhan pembiayaan untuk membangun 65 bendungan diperkirakan mencapai Rp 70,1 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 64,04 triliun dan pinjaman China senilai Rp 4,82 triliun untuk Bendungan Jatigede serta pinjaman dari Korea sebesar Rp 1,26 triliun untuk pembangunan Bendungan Karian.

Untuk diketahu, guna ketahanan air dan kedaulatan pangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan dari 2014 dan 49 bendungan baru pada periode 2014-2019. Dengan dibangunnya 65 bendungan tersebut maka ketersediaan tampungan air di Indonesia akan meningkat menjadi 19,1 miliar meter kubik dari sebelumnya yang hanya 12,6 miliar meter kubik yang berasal dari 230 bendungan yang ada saat ini.

Penambahan volume air yang bisa ditampung akan memberi pengaruh terhadap luasan areal irigasi yang diairi. Saat ini dari 7,1 juta hektare sawah, 760.000 hektar sawah atau 10,5 persen dari irigasi yang sumber air dari bendungan, sementara sisanya masih berasal dari air non bendungan seperti tadah hujan maupun bendung saja.

Dengan selesainya 65 bendungan tersebut, luasan sawah yang mendapat air dari bendungan bertambah 173.000 hektar atau secara total menjadi 933.000 hektar atau 13,5 persen yang bersumber dari air bendungan. Dengan sumber air dari bendungan, maka kebutuhan air pertanian diharapkan bisa terpenuhi sepanjang tahun.

Ditambahkannya, untuk membangun bendungan tidak dapat (satu tahun) langsung selesai, namun butuh waktu tiga sampai empat tahun. Sehingga dari 65 bendungan yang dibangun, ditargetkan 29 bendungan selesai tahun 2019 dan akan selesai seluruhnya pada 2022.

“Target bendungan selesai sebanyak 29 bendungan baru hingga 2019 yang akan menambah tampungan air menjadi 14,42 miliar kubik,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Ditjen SDA, pada 2015 lalu telah selesai lima bendungan, kemudian 24 bendungan dalam proses pembangunan (on going) yang akan bertambah dengan delapan bendungan baru tahun ini untuk bisa dimulai pembangunannya. Selanjutnya pada 2017 akan ada tambahan sembilan bendungan, lalu 2018 ada 11 bendungan dan pada 2019 ada delapan bendungan akan dibangun sehingga total 65 bendungan.

Imam Santoso juga menyampaikan bendungan yang akan selesai dibangun setiap tahunnya. Lima bendungan yang telah selesai dibangun pada 2015 lalu antara lain Bendungan Rajui (Aceh), Jatigede (Jawa Barat), Bajulmati (Jawa Timur), Nipah (Jawa Timur), dan Titab (Bali).

Kemudian yang ditargetkan selesai pada tahun 2016 ini yakni bendungan Paya Seunara (Aceh) dan Teritip (Kalimantan Timur). Di 2017 ditargetkan selesai Bendungan Raknamo dan Mila (NTT), Tanju (NTB) dan Marangkayu (Kaltim). (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait