Jumat, 20 September 2024

Sutradara Film Wimar Herdanto Soroti Potensi Perkembangan Film Jawa Timur

Diunggah pada : 28 Mei 2024 20:10:55 62
Sineas Sutradara Film, Wimar Herdanto, saat hadir menjadi pembicara dalam agenda Press Conference 3rd Ciputra Film Festival (CFF), di Ciputra World Mall Surabaya, pada Selasa (28/5/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom - Seorang sineas sekaligus sutradara film, Wimar Herdanto asal Surabaya menyoroti potensi perkembangan film di Jawa Timur, yang menurutnya sangat ada untuk dikembangkan dan diinovasikan. Demikian disampaikannya saat Ia berkesempatan hadir menjadi pembicara dalam agenda Press Conference 3rd Ciputra Film Festival (CFF), di Ciputra World Mall Surabaya,  Selasa (28/5/2024). 

"Sebenarnya potensi film di Surabaya dan Jawa Timur sangat ada ya untuk dikembangkan. Dalam arti kalau kita lihat bakat-bakat sineas Surabaya saat ini karena sudah banyak yang punya karya film," tuturnya. 

Lebih lanjut, Wimar menerangkan, namun kalau untuk perkembangan sineas lokal menurutnya di Surabaya masih kalah dengan kota lain terutama Jakarta.

"Karena memang di sini industri filmnya belum sekencang di Jakarta, apalagi pusat modal pembuatan filmnya kan bukan di Surabaya. Untuk bakat-bakatnya, talentanya, banyak sebenarnya anak-anak Surabaya yang sudah bekerja di industri film ini di semua linia. Baik itu di produksi, ataupun di produksi serial, dan distributor itu sudah banyak," terangnya. 

Alasan dibalik masih sulitnya perkembangan film di Surabaya dan Jawa Timur dibandingkan Jakarta, menurut Wimar, adalah karena Surabaya sendiri belum bisa berdiri sebagai sebuah industri film mengingat ekosistem perfilmannya juga belum lengkap. 

Sineas Sutradara Film, Wimar Herdanto, saat hadir menjadi pembicara dalam agenda Press Conference 3rd Ciputra Film Festival (CFF), di Ciputra World Mall Surabaya, pada Selasa (28/5/2024). Foto : Vivin

"Di Surabaya ini pemodalnya untuk membuat film tidak ada, perusahaan di Surabaya masih belum tertarik untuk berinvestasi pada film. Dalam arti masih belum melihat sebagai sebuah sasaran pasar perdagangan yang menguntungkan mungkin kayak gitu. Makanya di Surabaya kita cuma bisa nunggu aja yang datang dari Jakarta, karena modalnya disana," tukas Wimar. 

Oleh karena itu kepada pemerintah daerah seperti Pemprov Jatim maupun Pemkot Surabaya, Wimar berharap, agar ada dukungan yang lebih dalam mengembangkan dan mendorong industri film di Jawa Timur agar lebih maju. 

"Saya sangat berharap ada dukungan dari pemerintah untuk turut mengembangkan industri perfilman di daerah. Karena, kalau boleh jujur ya dukungan mereka belum cukup kelihatan. Jadi, yang harus dibenahi memang banyak sekali yang harus dibereskan. Mungkin dari sisi edukasinya, literasinya, kepada masyarakat supaya semakin sadar bahwa film punya potensi yang cukup untuk dikembangkan," harapnya. 

Kepada para sineas muda, Wimar menganjurkan supaya konsisten dalam membuat karya-karya film supaya potensi itu tetap ada untuk dikembangkan. 

"Harusnya konsisten berkarya ya, karena kadang banyak teman-teman sineas yang baru bikin karya awal-awal tapi setelah itu udah banyak menyerah. Karena sebenarnya proses belajar itu tidak ada kata berhenti di dalamnya," pungkasnya. (vin/hjr)

#Universitas Ciputra Surabaya #Film #CFF