Jumat, 20 September 2024

Dialog Kebangsaan DPD Bravo 5 Jatim

Sekretaris Satgas Saber Pungli : Harmoni Sosial Hal Fundamental dalam Berbangsa dan Bernegara di Pemilu 2024

Diunggah pada : 10 Juli 2024 19:17:19 83
Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Menko Pol Hukam RI yang juga sekaligus Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Pol Andry Wibowo saat ditemui usai kegiatan dialog kebangsaan yang digelar DPD Bravo 5 Jatim, di Bakesbangpol Jatim, Surabaya, Rabu (10/7/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom - Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Menko Pol Hukam RI  sekaligus Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Pol Andry Wibowo memaparkan harmoni sosial hadir sebagai hal fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada Pemilu 2024.

Itu disampaikan saat dialog kebangsaan yang digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bravo 5 Jatim, bertajuk 'Merajut Kembali Persatuan Bangsa Menuju Perdamaian Pasca Pemilu 2024', di Gedung Bakesbangpol Jatim, Surabaya, Rabu (10/7/2024). 

Dalam paparannya, Irjen Pol Andry menjelaskan, mind mapping atau peta konsep dalam konstruksi berbangsa dan bernegara terdiri dari empat pilar. Yakni, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. 

"Pilar kebangsaan tersebut harus kokoh karena berfungsi sebagai penangkal gangguan dan ancaman yang mengintai baik dari dalam maupun luar negeri," jelasnya. 

Lebih lanjut, Irjen Pol Andry menerangkan, dalam berbangsa dan bernegara diperlukan harmoni sosial yang terdiri dari, pandangan hidup bangsa, dasar negara, ideologi negara, mewujudkan Indonesia maju 2045. Masing-masing poin tersebut terdapat ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan di dalamnya, sehingga diperlukan harmoni sosial untuk berbangsa dan bernegara. 

"Pandangan hidup bangsa terdiri dari, pemersatu NKRI, pembimbing elemen bangsa, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan. Ancaman yang dihadapi ekstrimisme dan radikalisme, imperialisasi budaya, politik identitas, kerusakan LH, kelangkaan pangan, birokrasi yang korup dan mentalitas Gen-Z," terangnya. 

Dasar negara, menurut Irjen Pol Andry, terdiri dari sumber hukum negara, cita-cita bangsa, dan kepribadian bangsa. Tantangan yang dihadapi pada dasar negara ini, ialah, globalisasi, kesenjangan sosial dan ekonomi, dan proxy war. 

Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Menko Pol Hukam RI yang juga sekaligus sebagai Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Pol Andry Wibowo saat memaparkan materinya pada dialog kebangsaan yang digelar DPD Bravo 5 Jatim, di Bakesbangpol Jatim, Surabaya, Rabu (10/7/2024). Foto : Vivin

"Untuk ideologi negara, terdiri dari standar nilai dalam berdemokrasi, identitas bangsa, dan menggerakkan pembangunan nasional. Hambatannya yaitu KKN, dan mentalitas elit," tukasnya. 

Sedangkan untuk mewujudkan Indonesia maju di tahun 2045, Irjen Pol Andry menyebutkan, kontruksi berbangsa dan bernegara menjadi hal yang fundamental menuju Indonesia emas 2045. "Namun gangguannya ada propaganda dan pencitraan serta konflik sosial dan politik," sebut Irjen Pol Andry. 

Sesuai dengan tujuan negara yang tertulis pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat, Irjen Pol Andry menilai, bagaimana menempatkan stabilitas sosial, ekonomi, keamanan, dan politik agar diperhatikan supaya pembangunan nasional yang akan dipimpin presiden dan wakil presiden terpilih harus dikawal dengan baik. 

"Bagaimana kondisi negara pre election, election, dan post election. Pemilu 2024 secara umum terselenggara dengan baik dan lancar yang dibuktikan dengan stabilitas politik, ekonomi, keamanan dan sosial. Namun terdapat tantangan yang harus dihadapi dan membutuhkan kekuatan seluruh elemen bangsa seperti pemerintah, masyarakat, TNI/Polri, dan organisasi masyarakat sipil," tukas Irjen Pol Andry. 

Irjen Pol Andry menuturkan, dalam berbangsa dan bernegara diperlukan membangun persaudaraan, toleransi, kerukunan dan harmoni di bumi pertiwi ini sesuai dengan semboyan negara 'Bhinneka Tunggal Ika'. 

"Berjiwa merah-putih yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, menerima kenyataan politik atau yang menang merangkul yang kalah atau yang kalah, harus berbesar hati menerima kekalahan. Terakhir yakni memperkuat persatuan bangsa di antara masyarakat yang majemuk agar dapat melanjutkan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional," pungkasnya. (vin/hjr) 

#Dialog Kebangsaan #DPD Bravo 5 Jatim