Jumat, 20 September 2024

PMI Pusat Gelar Orientasi Pelibatan Masyarakat dan Akuntabilitas di Surabaya

Diunggah pada : 13 Juni 2024 20:43:16 76
PMI Pusat Gelar Orientasi Pelibatan Masyarakat dan Akuntabilitas di Surabaya. Sumber Foto: PMI Jatim

Jatim Newsroom - Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat menggelar Orientasi Pelibatan Masyarakat dan Akuntabilitas atau yang biasa di sebut Community Engagement and Accountability (CEA) pada tanggal 10-14 Juni 2024 di Surabaya.

Mengutip laman PMI Jatim (13/6/2024), Kepala Bagian Humas PMI Pusat, Aullia Ariyani, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh PMI Pusat dan didanai dari program CoChap City Wide Assessment Program Coastal Climate Heat & Action Project (CoCHAP).

Ini merupakan bentuk program untuk mengurangi risiko panas yang diikuti 20 orang terdiri dari PMI Provinsi Jatim dan beberapa PMI Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Ada pula PMI Provinsi Sumatera Utara dan PMI Kota Medan serta dari Dinas BMKG stasiun meteorologi Juanda.

Ariyani menerangkan pentingnya bagi PMI mengetahui layanan yang diberikan relevan dan sesuai kebutuhan di masyarakat. Agar mengetahui hal ini, PMI perlu melibatkan masyarakat, terutama dengan menyediakan saluran umpan balik bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai masukan dan keluhannya.

Dengan mendapatkan umpan balik masyarakat, PMI dapat berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat yang dilayani.

Dalam menjalankan mekanisme umpan balik tersebut, PMI perlu orientasi yang bertujuan memberikan pemahaman kepada staf PMI tentang pentingnya pelibatan masyarakat dan mengelola umpan balik.

Dengan mengelola umpan balik, akan menunjukkan komitmen PMI terhadap transparansi dan akuntabilitas (pertanggungjawaban) kepada masyarakat. Tentunya ini akan meningkatkan kredibilitas PMI serta kepercayaan masyarakat terhadap PMI akan semakin baik.

"Kegiatan orientasi ini sangatlah penting sekali karena jika kita memberikan bantuan atau apapun untuk masyarakat jika kita tidak tau keinginan masyarakat baik buruknya. Kita tidak akan dapat dekat dengan mereka. Selain itu tidak dapat mempermudah pekerjaan kita untuk membantu mereka," ungkapnya.

Peserta, lanjutnya, tidak hanya menerima materi  melainkan langsung mempraktikkan sehingga peserta mengetahui apa itu CEA, tujuan dan fungsinya. "Sehingga kita tidak sia-sia datang mengikuti kegiatan ini juga jika kita terjun di lokasi bencana kita mengetahui yang harus kita lakukan," terangnya.

"Misalkan pada saat banjir, masyarakat memerlukan perahu namun yang kita kirimkan tangki air, dari situlah nantinya kita tau apa sih yang diperlukan oleh masyarakat? Itulah fungsinya kita berada di sini, untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan masyarakat saat bencana terjadi," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial PMI Provinsi Jawa Timur, Harsono membuka dan mengapresiasi kegiatan ini. Pasalnya, banyak dari orang-orang di luar PMI yang hanya memberikan bantuan tanpa melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga bantuan tersebut sia-sia atau mubazir.

"Selain itu sistem pembelajaran yang diterapkan dari kegiatan ini juga bagus ada materi langsung dipraktikkan sehingga tidak melupakan itu saat ditugaskan nantinya. Saya berharap untuk kalian yang ada di sini terapkan ilmu yang sudah di dapat pada saat di lapangan nantinya. Saya yakin yang ada di sini merupakan Relawan yang handal pada saat diperlukan oleh PMI" pungkasnya. (idc/s)





#pelatihan #PMI Jatim