Jumat, 20 September 2024

Pemkab Mojokerto Siap Sukseskan Sub Pekan Imunisasi Nasional Vaksin Tetes Polio

Diunggah pada : 16 Januari 2024 10:31:56 80
Balita di Kabupaten Mojokerto yang mengikuti Sub Pekan Imunisasi Nasional Vaksin Tetes Polio. Sumber Foto: Diskominfo Kabupaten Mojokerto

Jatim Newsroom – Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkomitmen menyukseskan sub pekan imunisasi nasional (PIN) vaksin tetes polio untuk mencegah dan memutus rantai virus penyakit polio yang mengakibatkan kelumpuhan.

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Mojokerto (16/1/2024), pelaksanaan sub PIN vaksin polio yang digelar secara serentak di Provinsi Jawa Timur akan dilaksanakan secara dua kali yakni di bulan Januari dan Februari. Pelaksanaannya akan fokus pada setiap bayi, anak di bawah dua tahun (baduta), balita dan anak usia sekolah yang berumur 0-7 tahun.

Selain menyukseskan sub PIN Polio, pada kesempatan ini, Bupati Ikfina juga menggulirkan program Selasa Sehat turunkan Stunting, Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Ibu (AKI), dan KEluarga berENCANA SEhat, Harmonis, Aman, Taat Ibadah (SEHATI), di Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, menerangkan virus polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang masuk dalam tubuh dan dikeluarkan oleh tinja. "Begitu virus polio masuk dalam usus dan akan ke sistem saraf. Jadi nanti akan menyebabkan lumpuh kakinya," jelasnya di Pendopo Desa Medali. 

Dalam kegiatan yang menyasar 334 anak balita se-Desa Medali ini, Bupati Ikfina menerangkan virus polio juga akan mengakibatkan pertumbuhan kaki yang tidak normal, maka Ia menghimbau agar seluruh balita di Bumi Majapahit mengikuti imunisasi polio.

"Jadi programnya dua kali, nanti semuanya tidak boleh ada yang tidak ikut diimunisasi," pintanya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan program SEHATI, Bupati Ikfina mengungkapkan, pelaksanaan program SEHATI ini merupakan upaya Pemkab Mojokerto dalam menurunkan angka stunting, AKB, dan AKI di Bumi Majapahit. Salah satunya dengan mengupayakan agar ibu hamil tidak kekurangan gizi dan memberikan ASI eksklusif.

"Stunting ini adalah menjadi masalah di negara kita, karena balita stunting maka kecerdasannya 20 persen di bawah rata-rata," bebernya.

Lebih lanjut, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi terhadap balita, Bupati Mojokerto juga menegaskan, para orang wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

"Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia di bawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan anak hanya dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi," ujarnya.

Selain memberikan kecukupan gizi, Bupati Ikfina juga berpesan, agar para ibu juga memperhatikan tumbuh kembang anak agar ke depannya anak tersebut menjadi pintar dan berkarakter.

"Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik," pungkasnya. (idc/s)

#kesehatan #Kabupaten Mojokerto #imunisasi #Sub Pekan Imunisasi Nasional