Jumat, 20 September 2024

Pegawai Diskominfo Jatim Ikuti Pelatihan GTA Digital Talent Scholarship

Diunggah pada : 17 Juli 2023 14:19:36 195
Pegawai Dinas Kominfo Jatim, saat mengikuti kegiatan Sosialisasi Pelatihan GTA Digital Talent Scholarship, di Lt. 4 Ruang Anjasmoro, Dinas Kominfo Jatim, Surabaya, Senin (17/7/2023). Foto : Rafly / JNR

Jatim Newsroom – Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) mengikuti kegiatan sosialisasi pendaftaran pelatihan Government Transformation Academy (GTA) Digital Talent Scholarship Tahun 2023, di Lt.4 Ruang Anjasmoro, Dinas Kominfo Jatim, Surabaya, Senin (17/7/2023). 

Pelatihan GTA Digital Talent Scholarship merupakan salah satu program Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Surabaya. Diketahui, pelatihan ini merupakan wujud sinergi antara Dinas Kominfo Jatim dengan BSDMP Kominfo Surabaya. 

Adapun pelatihan akan dilaksanakan selama lima hari, Senin hingga Jumat (24-28/7/2023) mendatang. Pelatihan terbagi menjadi empat skema kelas, yang diantaranya, Digital Public Relation, Social Media Analyst, Data Science Fundamental, IT Essentials. 

Sosialisasi ini diikuti oleh calon peserta pelatihan, yang terdiri dari pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Non ASN di Dinas Kominfo Jatim. Kegiatan sosialisasi, dipimpin oleh Ketua Koordinator Pelatihan Digital Talent Scholarship BPSDMP Kominfo Surabaya, Dyah Prasetyaningsih. Saat ditemui, Dyah menyampaikan tujuan sosialisasi ini adalah untuk membantu calon peserta pelatihan dalam melakukan pendaftaran.

“Kami akan membantu calon-calon peserta untuk melakukan pendaftaran, seperti semacam help desk. Karena setelah kami lihat, para calon peserta atau pendaftarnya itu masih minim sekali di link pendaftarannya. Padahal kuota peserta GTA di Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur ini sebagai PIC-nya sebanyak 100 orang. Dikarenakan ada empat skema, masih ada 27 peserta yang terdaftar di link website-nya. Inilah yang kita khawatirkan dan pertanyakan apa kira-kira kendala peserta dari Dinas Kominfo Jatim selama mendaftar, mungkin bisa kami bantu,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Dyah menerangkan, setelah pihaknya menanyakan kepada para pegawai Dinas Kominfo Jatim yang akan menjadi peserta pelatihan nanti, ditemukan ternyata penyebabnya kebanyakan adalah karena persyaratan administrasi berupa surat tugas dari pemimpin atau atasan. 

“Mengatasi hal itu, kami anjurkan untuk tetap mendaftakan diri saja dengan menggunakan kartu pegawai dan surat pengangkatan pegawai. Namun hal tersebut, harus disertai dengan catatan sudah mendapat izin dari atasan,” terangnya. 

Kelengkapan administrasi pada pendaftaran yang berupa surat tugas tersebut, Dyah mengatakan diperlukan untuk diunggah dalam link pendaftaran, supaya bisa mengantisipasi, apabila ada pegawai yang mendaftar tanpa seizin pimpinan atau atasan langsungnya. Apalagi diketahui, pelatihan ini berlangsung selama lima hari nantinya. 

“Dari pendaftaran ini, nanti bisa diketahui pesertanya siapa saja sehingga bisa dibagi dan dimasukkan ke dalam Whatsapp grup masing-masing skema kelasnya, supaya koordinasi lebih mudah dilakukan,” kata Dyah. 

Dyah menjelaskan, latar belakang diadakannya pelatihan ini ialah karena DTS memang program dari Kementerian Kominfo melalui BPSDMP sebagai UPT dari Badan Litbang diwajibkan untuk menjalankan program tersebut. 

“Yakni mempublikasikan program-program pelatihan seperti, Digital Entrepreneurship Academy atau DEA untuk masyarakat dan UMKM, Government Transformation Academy atau GTA khusus para ASN dan Non ASN yang bekerja di instansi pemerintahan, sedangkan pelatihan Tematik Akademi itu macam-macam bisa untuk guru dan penyuluh,” paparnya. 

Untuk peserta yang mengikuti pelatihan, Dyah mengungkapkan, peserta diutamakan dari Dinas Kominfo Jatim terlebih dahulu karena sama-sama lembaga di bawah Kementerian Kominfo. “Nanti Dinas Kominfo Jatim akan menyampaikan pelatihan kami ini ke OPD lain, sehingga saling bersinergi,” ungkap Dyah. 

Dyah membeberkan, setelah proses pendaftaran, berikutnya akan dilakukan proses seleksi yang utamanya melihat administrasi kelengkapan selama pendaftaran. 

“Apakah administrasinya sudah sesuai dengan bidang pekerjaannya atau tidak, apakah ijazah, dan surat tugas juga sudah sesuai atau tidak. Sejauh ini penyebab peserta tidak lolos seleksi untuk mengikuti pelatihan, adalah karena kriteria dan syaratnya yang kurang sesuai. Contohnya yang didaftarkan terkait SPBE, namun apabila pekerjaannya terkait hal lain, yang tidak ada hubungannya dengan SPBE maka tidak lolos. Jadi sebenarnya, tidak semua skema kelas itu pendaftarannya dipersulit tergantung kebutuhan dan jenis skema pelatihannya nanti,” bebernya. 

Terkait teknis pelatihan, Dyah menyampaikan, nanti peserta akan dibagi per kelas, sesuai dengan skema kelas yang mereka sudah daftarkan. 

“Karena kali ini ada empat skema kelas dan kuotanya 100 orang peserta. Maka per kelasnya diisi 25 orang, hal itu memang sesuai dengan Juknis Pelatihan. Lalu, di dalam grup Whatsapp nanti, instruktur juga dimasukkan ke dalamnya. Untuk instruktur pelatihan, kami memanggil dari kalangan akademisi dan Pusdiklat Kementerian Kominfo, yang mana mereka memang sudah TOT, dan sudah terdata di kami, sehingga kita tidak cari lagi instrukturnya,” jelas Dyah. 

Dyah berharap, melalui pelatihan ini semoga para peserta nanti bisa meningkatkan kualitas kinerjanya dengan pengetahuan yang didapat. “Lalu, setelah mendapatkan ilmu dari pelatihan, supaya bisa ditularkan ke orang lain, sehingga ilmunya tidak berhenti di sini,” harapnya. (vin-Ubhara/s)

#Diskominfo Jatim #pelatihan #BPSDMP Kominfo Surabaya #Sosialisasi #Dinas Kominfo Jatim #BPSDMP #GTA #Digital Talent Scholarship