Jumat, 20 September 2024

Kuliah Sehari, Konjen USA Datangkan Ahli Keamanan Siber ke ISTTS

Diunggah pada : 31 Mei 2024 7:16:51 67
Kepala Humas Konjen USA Joshua Shen saat ditemui di kampus ISTTS, Kamis (30/5/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom – Konsulat Jenderal (Konjen) United State of America (USA) memperkenalkan program standar keamanan informasi dengan mendatangkan ahli keamanan siber kepada para mahasiswa di Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS). Pengenalan tersebut dikemas dalam program kuliah satu hari bertajuk ‘Cyber Security Policy ans Its Best Practice’. 

Saat ditemui, Kepala Humas Konjen USA Joshua Shen mengatakan, program keamanan siber diperkenalkan dengan mendatangkan seorang direktur perusahaan yang bergerak di bidang IT dari USA, CEO Stratigos, Beau Woods. Dijelaskannya, ada banyak program pada masing-masing bidang yang diperkenalkan di Indonesia dan salah satunya bidang keamanan siber ini. 

“Kami ada banyak program, seperti budaya, bisnis dan teknologi, kadang-kadang pada misi Indonesia akan mengundang para ahli di bidangnya. Dan dia (Beau Woods) sudah di Indonesia ini selama 12 hari, dan berkeliling dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan setelah ini akan ke Bandar Lampung. Di sini membicarakan tentang keamanan siber, dengan teknologi keamanan siber yang diterangkan ahli itu, kita semua jadi tahu bagaimana cara mentransformasikan digitalisasi kepada masyarakat, pelaku bisnis dan pemerintah, media dan sebagainya,” jelas Joshua, dalam rilis, Jumat (31/5/2024).

Pengenalan keamanan siber ini, menurut Joshua, adalah hal yang bagus. karena menjadi lebih efisien dalam meningkatkan keamanan informasi, dari gangguan masalah para penjahat siber, organisasi internasional cyber crime dan lain-lain. 

“Jadi kami mau berbagi sedikit informasi tentang standar kebijakan, tools yang paling bagus di perusahaan, maupun di pemerintah Amerika dalam keamanan siber. Kami melihat banyak universitas, pemerintahan, pelaku bisnis Indonesia mengunjungi kantor kami di pusat ibukota Jakarta untuk saling membagi standar global yang dipunyai dunia terkait keamanan informasi,” tukas Joshua. 

“Sebagaimana diketahui bahwa pemerintah USA sangat menyadari akan pentingnya keamanan siber mungkin juga banyak di negara lain. Jadi alat yang kami gunakan adalah untuk memenuhi standar tinggi dunia, kami ingin berbagii beberapa alat baru standar keamanan informasi global,” sambung Joshua. 

Joshua menuturkan, namun kuliah satu hari ini bukan hanya sekedar presentasi saja, artinya ke depan diharapkan hal semacam ini dapat terus dijalin hubungan dengan pemerintahan resmi, dan universitas, supaya bisa terus ditindak lanjuti. 

“Setelah kami kembali ke USA kami berharap diskusi ini berlanjut, jadi kami mengenalkan hal itu, seperti teknik, dan alat keamanan siber kepada Indonesia. Jika ada hal menarik terkait keamanan siber bisa kami kenalkan. Tentu saja, guna meningkatkan keamanan informasi khususnya pada pemerintah alat apa yang terbaik, apa yang perlu diperhatikan dan bagaimana mengajar generasi selanjutnya menjadi generasi yang baik agar lebih hati-hati pada tren saat ini di dunia digitalisasi,” tuturnya. 

Ke depan, Joshua berharap, pemerintah USA akan dengan senang hati bila bisa bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk belajar bersama terkait keamanan siber. “Karena berbicara keamanan siber itu artinya harus mengedukasi, memberi peringatan dini kepada masyarakat terkait menjaga data diri dari gangguan siber. Kita harus memberi pelatihan dasar terkait keamanan siber kepada masyarakat awam,” harapnya. 

Joshua mengatakan, hal ini adalah sebagai langkah pertama dalam memperkenalkan sistem keamanan siber Pemerintah USA, Ia juga berharap semoga ada hubungan baik ke depan untuk melanjutkan standar nasional dalam meningkatkan keamanan siber. (vin/hjr)

#keamanan siber #iSTTS #peningkatan skill #Konjen USA