Jumat, 20 September 2024

Klinik Nyeri dan Paliatif RSUD Dr Soedono Madiun Siap Layani Masyarakat

Diunggah pada : 6 Juni 2024 14:54:15 129
Tangkapan layar gambar Penanggung Jawab Klinik Nyeri dan Paliatif RSUD Dr. Soedono Madiun, dr. Mirza Koeshadiandi dalam podcast Ruang Informasi milik Kominfo Jatim Episode 16.

Jatim Newsroom - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soedono, di Kota Madiun punya klinik nyeri dan paliatif yang siap melayani masyarakat dengan berbagai penyakit yang memiliki rasa nyeri akut, nyeri kronik, dan nyeri kanker yang telah menggunakan obat penghilang nyeri dalam waktu lama sehingga timbul efek samping. 

Berdasarkan keterangan Penanggung Jawab Klinik Nyeri dan Paliatif RSUD Dr. Soedono Madiun, dr. Mirza Koeshadiandi dalam podcast Ruang Informasi milik Kominfo Jatim Episode 16 menyampaikan, klinik nyeri dan paliatif di RSUD Dr. Soedono Kota Madiun ini diresmikan kurang lebih dua tahun yang lalu yakni pada tahun 2022. 

"Klinik nyeri dan paliatif di RSUD Dr. Soedono Madiun ini kita udah pindah kurang lebih sekitar lima kali. Itu adalah suatu perjuangan dan langkah panjang sejak tahun 2013. Awalnya saat saya pindah tugas ke sini, saya berpikir layanan apa yang belum ada di rumah sakit ini, jadi kita membuka layanan nyeri dan paliatif dulu tidak ada tempatnya, sampai tahun 2017 saya ujian anestesi nasional. Lalu membuka klinik di tahun 2022," jelas dr. Mirza, pada Kamis (6/6/2024).

Kelebihan layanan dalam klinik nyeri dan paliatif pada RSUD Dr. Soedono Madiun ini, dr. Mirza menerangkan, adalah dengan mengintervensi rasa nyeri melalui tindakan tepat pada sasaran dengan menggunakan panduan yang tepat. 

"Kalau kita punya penyakit yang ada rasa nyerinya seperti sakit kepala, sakit gigi, dan lain-lain, kita pasti minum obat pereda nyeri dari apotek atau dokter umum. Setelah minum obat itu sebagian memang ada yang nyerinya hilang, namun sebagian lagi ada yang makin nyeri. Maka anda harus datang ke dokter ahli nyeri, jadi ahli nyeri itu sub-spesialis ada ahli nyeri dari dokter saraf, dokter anestesi, dan dokter ortopedi macam-macam. Mereka akan memperkenalkan metode intervensi nyeri yang merupakan tindakan mengatasi nyeri tepat pada sasaran dengan menggunakan panduan," terang dr. Mirza. 

Sedangkan untuk paliatif, dr. Mirza menjelaskan, perkembangan ilmu mengatasi penyakit dengan rasa nyeri itu kalau ada pasien yang menderita nyeri karena penyakit kanker yang tidak bisa disembuhkan. 

"Masalahnya bagi pasien penderita kanker itu apabila menjalani kemoterapi itu biasanya disertai nyeri yang semakin meningkat. Nyeri pada pasien yang harapan hidupnya masih meningkat, nyerinya juga meningkat. Jadi tujuan paliatif itu bukan untuk menyembuhkan kanker, tapi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan menghilangkan nyeri," papar dr. Mirza. 

"Nah, tugas kita sebagai dokter paliatif memberikan terapi nyeri pasa pasien yang sering merasa nyeri akibat penyakit yang dideritanya. Supaya pasien itu tidak kesakitan. Makanya kepada siapapun, yang punya keluarga atau kerabat dengan penyakit nyeri paliatif. Jangan lupa bahwa Jawa Timur punya dokter-dokter ahli paliatif untuk menghilangkan rasa nyeri dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Kita mengedukasi masyarakat, bahwa melalui ilmu nyeri paliatif ini rasa nyeri bisa diobati untuk mengurangi rasa sakit jika didiagnosis kanker," sambung dr. Mirza. 

Dokter yang diketahui lulusan Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya ini menuturkan, di klinik nyeri dan paliatif RSUD Dr. Soedono Madiun ini sebenarnya pasien dengan rasa nyeri apapun bisa berobat. Namun memang ada kasus-kasus nyeri tertentu pada penyakit seperti nyeri karena sakit gigi tidak bisa ditangani. 

Terlebih, dr. Mirza mengatakan, klinik nyeri dan paliatif di RSUD Dr. Soedono ini adalah klinik nyeri satu-satunya yang sudah bekerja sama dengan BPJS di Jawa Timur dan mendapatkan rujukan langsung. 

"Rumah sakit Dr. Soedono ini kan Tipe B, biasanya kalau rujukan itu berasal dari rumah sakit tipe C ke tipe B. Nah, kita dari puskesmas bisa langsung ke RSUD Dr. Soedono bisa lompat. Karena di rumah sakit lain tidak ada layanan yang serupa, yang bisa dengan BPJS. Jadi itu kelebihan RSUD Dr. Soedono Jawa Timur, bahwa di kota Madiun kita punya layanan untuk warga Jawa Timur pada umumnya yang melayani pasien dengan penyakit untuk menghilangkan rasa nyeri," ucap dr. Mirza. 

Sebetulnya, dr. Mirza mengungkapkan di Indonesia ini sudah punya 150 lulusan kompetensi ahli nyeri tingkat nasional. 

"Dokter anestesi itu sebenarnya berjumlah ribuan, tetapi yang kompetensi ahli nyeri itu 150-an ditambah konsultan manajemen nyeri ada sekitar jadi total 250. Jadi beruntunglah Jawa Timur punya rumah sakit dengan klinik RSUD Dr. Soedono di Kota Madiun ini yang sudah bekerja sama dengan BPJS," ungkapnya. 

Dr. Mirza menuturkan, di Jawa Timur punya klinik nyeri dan paliatif yaitu di RSUD Dr. Soedono Kota Madiun dengan peralatan yang cukup canggih, dan lengkap, dengan SDM dengan standar kompetensi internasional. 

"Dan kita juga menjadi pusat pendidikan nyeri di Indonesia untuk para calon ahli nyeri. Jadi, kepada masyarakat Jawa Timur mari kita manfaatkan fasilitas ini untuk mengobati nyeri sebelum rasa nyeri itu menimbulkan masalah atau efek samping, baik karena nyeri itu sendiri atau karena efek obat lain yang biss menyebabkan nyeri. Anda bisa datang ke sini dengan fasilitas BPJS ataupun umum kita tidak membedakan itu. Dan kita akan memberikan fasilitas layanan kesehatan dengan baik," pungkasnya. (vin/hjr)

#podcast ruang informasi #RSUD dr. Soedono Madiun

Berita Terkait

Podcast Ruang Informasi Kominfo Jatim
Diskop UKM Jatim Siap Buat UMKM Naik Kel...
19 Juni 2024
thumb