Jumat, 20 September 2024

Kadis Kominfo Jatim Buka Kompetisi East Java Data Hackathon

Diunggah pada : 18 November 2022 13:38:26 58
Kadis Kominfo Jatim, Hudiyono (dua dari kanan) saat membuka acara kompetisi East Java Data Hackathon di Alim Husin Hall, Singapore National Academy (SNA), Pepelegi, Kacamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat (17/11/2022). Foto; Yanu JNR Diskominfo Jatim.

Jatim Newsroom Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Hudiyono, secara resmi membuka acara kompetisi East Java Data Hackathon yang berlangsung di Alim Husin Hall, Singapore National Academy (SNA), Pepelegi, Kacamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat (17/11/2022).

Kompetisi hackathon merupakan kegiatan kompetisi pemrograman yang berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari, yang digelar oleh Junior Chamber International (JCI) Chapter East Java bekerja sama dengan Diskominfo Jatim. JCI merupakan organisasi internasional, non-politik dan non-sektarian, yang juga ada di 124 negara, dan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), UNESCO serta UNICEF.

Sedangkan JCI East Java sendiri adalah salah satu chapter terbesar serta teraktif di Indonesia, yang memiliki visi maupun misi aktif menciptakan perubahan positif di seluruh dunia yang anggotanya berusia sekitar 18 – 40 tahun. Kompetisi ini diikuti oleh mahasiswa maupun mahasiswi aktif S1 dari berbagai universitas di Jawa Timur, dengan jumlah total peserta 110 orang yang diselenggarakan selama tiga hari dua malam, dimulai pada Jumat (17/11/2022)  sampai Minggu, (20/11/2022).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Hudiyono, menyampaikan apresiasinya kepada JCI bahwa dengan adanya kompetisi ini, dapat memberi ruang gerak para generasi muda bisa berkreasi dalam mengolah data. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Timur, agar bisa menanam, memetik, mengolah, mengemas, dan menjual data dengan baik sesuai kebutuhan masyarakat banyak.

“Di sini rupanya juga ada kelompok pengusaha muda internasional yang tergabung dalam JCI, yang memberikan ruang gerak kepada anak – anak yang memiliki kemampuan digital. Ini sangat luar biasa anak – anak ternyata mereka punya bakat seperti istilah gubernur, yaitu menanam, memetik, mengolah, mengemas, menjual sebuah data,” terang Hudiyono.

Lebih lanjut dikatakan Hudiyono, teknologi ini harus dimanage dengan bagus, karena data merupakan bekal ataupun modal untuk dasar percepatan pembangunan. Informasi juga sangat dibutuhkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga efeknya secara rasional bisa dilihat dari pengukuran indeks ekonomi.

Pada kesempatan ini, Hudoyono juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak penyelenggara acara, karena berkat acara ini generasi milenial bisa punya ruang gerak mengembangkan kreatifitasnya.

“Maka terima kasih kepada teman – teman swasta, dan teman – teman pengusaha muda internasional yang hari ini memberikan ruang gerak untuk anak – anak milenial di Jawa Timur untuk ikut lomba dan antusiasnya cukup banyak yang ikut, saya ucapkan semangat dan sukses untuk JCI,”ucap Hudiyono.

Project Director atau ketua acara kompetisi Charisel Lim menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mewujudkan visi JCI East Java yang ingin membangun Indonesia menjadi lebih baik.

“Kita perusahaan JCI ini selalu mempunyai visi satu, yaitu kita ingin membangun Indonesia yang menjadi lebih baik, karena itu kita ingin setiap tahun membuat event – event yang mengedukasi mahasiswa. Tahun lalu kita sudah bekerja sama membuat lomba dengan anak – anak SMK dan intel. Nah tahun ini, kita berkolaborasi dengan pemerintah supaya kita bisa lebih dekat dengan pemerintah dan membuat hasil karya mahasiswa ini bisa dipakai dengan langung oleh pemerintah. Jadi kita mendekatkan diri dengan Kominfo dan sampai mendapatkan support dari menteri Sandiaga Uno,”jelasnya

Target dari lomba ini, lanjut Charisel, adalah untuk mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya menganalisa data karena data itu sangat penting apalagi untuk sekarang ini. “Masih banyak yang belum memanfaatkan data, karena itu kita mengedukasi mereka menginformasikan kalau kita sebagai generasi pelanjut Indonesia harus memanfaatkan data mengolah data dengan baik, untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik,”kata Charisel.

Charisel juga menjelaskan, antusiasme peserta mengikuti lomba ini sangat tinggi, karena dari kuota target pendaftaran yang disediakan ternyata melebihi. “Kita overload, sebenarnya maksimal itu 100 orang, yang kita terima sebanyak 110 orang, sedangkan yang daftar hampir 200 lebih,”ungkapnya

Terkait soal yang dilombakan, Charisel menjelaskan dalam kompetisi ini soal yang diberikan adalah tentang UMKM dan untuk cara mengolah datanya dibebaskan. Ia menambahkan, dalam kompetisi ini ada analisa data juga yang akan membantu mereka para peserta mengolah data, pakai data fast transport intelligence dimana merupakan perusahaan yang mempunyai data 900 giga hampir 1 tera, itu data yang akan diolah untuk mahasiswa dan ini menjadikan training atau workshop mengolah datanya.

“Sehingga mereka tidak langsung kita terjunkan, kita tidak beri data UMKM lalu mereka olah langsung. Tapi kita beri training dulu bagaimana cara mengolah data yang susah, dan mereka membuat satu solusi dari permasalahan tersebut selama 60 jam nonstop, dan pada jam 9 hari minggu mereka akan submission kemudian mereka akan presentasi satu kelompok lima menit dan tanya jawab lima menit, nanti dinilai sama juri di hari ketiga,”paparnya. (vin/s)

 

 

#Kadis Kominfo Jatim