Jumat, 20 September 2024

Emak-emak Jadi Juru Kunci Cakap Digital

Diunggah pada : 24 Juni 2023 9:18:08 94
Pegiat Literasi Digital yang juga Pengajar Vokasi Universitas Indonesia sekaligus Koordinator Nasional Pelatihan Kaum Muda Indonesia Timur, Devie Rahmawati dalam acara Surabaya Makin Cakap Digital bertemakan Gali Ilmu Ruang Digital, Ruangnya Warga Belajar yang berlangsung di Aula BKM Kelurahan Tanjung Perak , Kecamatan Perak, Kota Surabaya, Sabtu (24/6/2023). Foto: Wahyu

Jatim Newsroom - Ibu - ibu atau emak-emak menjadi juru kunci atau garda depan cakap digital pada masing-masing rumah keluarganya. Keberadaan Emak-emak adalah menjadi yang pertama dalam edukasi atau literasi digital pada putra-putrinya selama di rumah.

Demikian disampaikan Pegiat Literasi Digital yang juga Pengajar Vokasi Universitas Indonesia sekaligus Koordinator Nasional Pelatihan Kaum Muda Indonesia Timur, Devie Rahmawati dalam acara Surabaya Makin Cakap Digital bertemakan Gali Ilmu Ruang Digital, Ruangnya Warga Belajar yang berlangsung di Aula BKM Kelurahan Tanjung Perak , Kecamatan Perak, Kota Surabaya, Sabtu (24/6/2023).

Dikatakannya, tahun 2020 lalu hampir seluruh dunia mendadak digital akibat adanya pandemi Covid-19. Kondisi tersebut selain membawa berkah juga membawa bencana. Dampak negatifnya, salah satunya modus penipuan, kecanduan dan dampak lain akibat pengaruh digitalisasi. 

Dikatakannya, kegiatan ini adalah sebagai upaya Kementerian Kominfo RI bukan memastikan kesiapan infrastrukturnya, namun juga memastikan manusianya bisa memanfatkan ruang digital dengan baik. 

Dipilihnya Kota Surabaya sebagai lokasi 'Makin Cakap Digital', karena perkembangan dan kemajuan masyarakat Kota Pahlawan ini memanfaatkan sarana digital maju dengan pesat. "Apalagi infrastruktur layanan publik di kota ini hampir semua aspek sudah terdigitalisasi," terangnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang terbagi dalam dua sesi. Mereka berasal dari Ibu - ibu warga Kelurahan Tanjung Perak. Kegiatan dibuka oleh Camat Perak, Muhammad Rizal. 

Dalam sambutannya, Muhammad Rizal mengatakan, era digitalisasi membuka ruang bagi siapapun untuk mengikuti perkembangan yang ada. "Saat ini sudah tidak ada istilah gap tek atau gagap teknologi. Karena teknologi sudah dengan mudahnya dipelajari. Tinggal bagaimana kita mau memanfaatkannya," katanya.

Lebih lanjut Devie menambahkan, hidup di ruang digital tidak cukup hanya menguasai keterampilan digital, tetapi juga membutuhkan etika, budaya dan keamanan digital. Keempat pilar literasi digital ini menjadi sesuatu yang perlu disosialisasikan mengingat penduduk dunia mendadak digital akibat pandemi 2020.

"Karena kini ketergantungan pada handphone cukup tinggi, maka hal yang terpenting bagi pemiliknya  adalah kecakapan dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Tidak mudah asal share kesana-kemari sebelum terverifikasi kebenarannya," terangnya. (jal/hjr) 

#digital parenting

Berita Terkait