Jumat, 20 September 2024

143 Keluarga Balita Stunting di Mojokerto Terima BLT DBHCHT

Diunggah pada : 12 Desember 2022 12:48:10 315
Sumber foto : Diskominfo Kabupaten Mojokerto

Jatim Newsroom – Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Sosial kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Kali ini, sejumlah 143 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memiliki balita stunting, menerima bantuan senilai Rp1,2 juta.

143 keluarga penerima BLT DBHCHT dengan bayi stunting tersebut dipilih dari 10 kecamatan, yakni dari KPM Kecamatan Mojoanyar, Bangsal, Puri, Kutorejo, Dlanggu, Pacet, Trawas, Mojosari, Pungging, dan Ngoro. Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

Pada momen itu pula, Bupati Ikfina berkesempatan memberikan edukasi kepada para KPM terkait pencegahan dan penanganan stunting.

Bupati Ikfina mengatakan, kasus stunting pada anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan salah satu masalah utama kesehatan di Indonesia. Hal ini karena balita mengalami kekurangan gizi kronis pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sehingga mengalami gagal tumbuh.

"Gagal tumbuh ini merupakan kondisi tubuh anak yang tidak dapat menerima atau memanfaatkan kalori untuk menambah berat badan. Sehingga kondisi tersebut membuat pertumbuhan anak tertinggal dari standar anak pada umumnya," jelas Bupati Ikfina, dalam kegiatan penyerahan BLT DBHCHT di Pendapa Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, pada Minggu (11/12/2022).

Mengantisipasi hal itu, Bupati Ikfina meminta para orang tua agar memenuhi indikator kecukupan gizi bagi anaknya. Salah satunya dengan memompa berat badan anak melalui makanan yang bergizi. Menurutnya, pemenuhan gizi ini sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak anak sebelum berusia 6 tahun.

"Kalau anak kita ingin pintar itu prosesnya hanya bisa dilakukan sebelum usia 6 tahun. Di masa itu otak nanti yang membuat anak-anak ini bisa cerdas dan pintar dalam menyerap segala hal yang diajarkan baik orang tua maupun guru sekolah,”terangnya.

Agar otak anak-anak bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal, Bupati Ikfina juga meminta para orang tua untuk memberikan stimulasi atau kasih sayang kepada anaknya.

"Jadi anak- anak tidak boleh dimarahi maupun ditekan. Karena ketika anak itu bahagia, anak tidak sedih dan tidak tertekan maka perkembangan dan pertumbuhan otak bisa bekerja secara maksimal,"pintanya.

Selain itu, kepada para kepala Puskesmas dan bidan di wilayah Kabupaten Mojokerto Bupati Ikfina juga meminta agar memantau perkembangan berat badan anak-anak setiap bulannya."Mulai bulan depan harus ada perubahan. Jadi nanti grafik timbangannya harus naik," tandasnya.

Terkait penggunaan BLT ini, Bupati Ikfina pun berpesan kepada penerima agar digunakan untuk mencukupi kebutuhan gizi dan vitamin anak."Silahkan uangnya bisa digunakan untuk belanja kebutuhan anaknya, beli telur, sayur, beli vitamin dan makan-makanan yang kaya gizi lainnya” pesannya.

Bupati Ikfina menegaskan, bansos ini tidak ada biaya potongan sepeser pun. Ia meminta para penerima untuk mengecek jumlah uang yang diterima itu di tempat. “Tolong dicek, wajib dicek di sini, jangan sampai ketlisut, pastikan jumlahnya 2,1 juta. Karena bansos ini tidak ada potongan sepeser pun,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Try Raharjo Murdianto mengatakan, BLT DBHCHT ini disalurkan kepada 5.054 KPM yang berlangsung selama tujuh bulan.

Try mengungkapkan, para penerima BLT terdiri dari, buruh pabrik rokok, baik produksi maupun nonproduksi, buruh tani tembakau, KPM masyarakat miskin dan rentan yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tetapi belum mendapatkan bansos dari pemerintah baik yang bersumber dari PKH, Program Sembako, atau BPNT di tahun ini.

"Jadi, nilainya tiap bulannya per KPM bisa jatah Rp 300 ribu. Sehingga total, selama tujuh bulan per KPM mendapat Rp 2,1 juta," pungkasnya.(vin)

#mojokerto #stunting