Jumat, 29 Maret 2024

KONSUMSI SUSU SECARA RUTIN CEGAH ANAK TERSERANG EPILEPSI

Diunggah pada : 25 Juni 2015 13:01:08 5727
thumb

Mengkonsumsi susu secara rutin dan teratur, selain menjadikan tubuh sehat dan mempercepat pertumbuhan tulang, ternyata juga  mampu mencegah anak dari penyakit epilepsi atau ayan.

Dokter Spesialis Bedah Saraf Anak RSU dr Soetomo, dr Wihasto Suryaningtyas SpBS, mengatakan banyak orang tua yang tidak tahu penyebab dan bagaimana cara mencegah penyakit epilepsi. Padahal caranya mudah yakni dengan menjaga kesehatan tubuh anak agar tetap sehat sehingga daya tahan tubuhnya meningkat. “Dengan mengkonsumsi susu secara rutin akan menjadikan anak lebih sehat dan terhindar dari penyakit epilepsi,” katanya.

Kandungan kalsium, elektrolit alami pada susu yang sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan fungsi otot agar tetap normal, serta berpengaruh pada saraf dan sirkulasi darah.

Sementara efek paling buruk dari epilepsi adalah gangguan tumbuh kembang dan efek psikososial. Sehingga anak menjadi malu dan dapat menarik diri dari lingkungan dan pergaulan sosial karena sering diolok-olok temanya. “Sebagian  besar epilepsi terjadi pada masa anak-anak. RSU Soetomo, hingga saat ini menangani operasi bedah saraf anak sekitar 600 sampai 750 kasus,” terangnya.

Epilepsi paling sering terjadi pada anak-anak dan manula. Hanya sebagian kecil kasus epilepsi yang diketahui jelas penyebabnya.  Beberapa penyebab utama epilepsi meliputi, kurang atau rendahnya oksigen saat dilahirkan. Kepala mengalami cedera dalam proses kelahiran, kepala cedera saat anak-anak atau dewasa.

Selain itu  tumor otak kondisi genetik yang mengakibatkan cedera otak, seperti tuberous sclerosis infeksi seperti meningitis atau ensefalitis stroke atau jenis lain dari kerusakan otak kadar abnormal  zat-zat dalam tubuh seperti natrium atau gula darah  ''Sekitar 70 persen dari semua kasus epilepsi pada orang dewasa dan anak-anak, penyebabnya tidak pernah dapat ditemukan,'' katanya.

Epilepsi ditandai dengan risiko jangka panjang untuk terjadinya serangan berulang. Serangan ini bisa terjadi dalam beberapa cara tergantung pada bagian otak mana yang terlibat dan usia penderita.
Jenis serangan epilepsi yang paling umum (60%) adalah konvulsi/kejang. Dari serangan-serangan ini, dua per tiga mulai dengan serangan kejang fokal (yang kemudian bisa menjadi umum). Sementara sepertiganya mulai dengan serangan kejang umum.  Sisa 40% jenis serangan lainnya adalah non konvulsi. Contoh dari jenis ini adalah serangan absans, yang menunjukkan adanya penurunan level kesadaran dan biasanya berlangsung sekitar 10 detik.

Serangan epilepsi fokal sering diawali dengan pengalaman tertentu, yang dikenal sebagai aura. Ini bisa termasuk fenomena indera (penglihat, pendengar atau pembau), psikis, otonomik, atau motorik.
Kekejangan bisa mulai dengan sekelompok otot tertentu dan menyebar ke kelompok otot sekitarnya yang dikenal sebagai serangan epilepsi Jacksonian. Otomatisme bisa terjadi ini adalah gerakan yang tidak disadari dan kebanyakan gerakan berulang sederhana seperti memainkan bibir atau gerakan yang lebih kompleks seperti mencoba mengambil sesuatu.(hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait