Jumat, 20 September 2024

Pj Gubernur Apresiasi Penurunan Angka Kemiskinan di Jatim

Diunggah pada : 1 Juli 2024 15:31:11 80
Pj Gubernur Adhy Karyono memberikan keterangan kepada awak media usai menghadiri Konferensi Pers Berita Resmi Statistik (BRS) Bulan Juli 2024 di kantor BPS Jatim, Senin (1/7/2024). Foto : Rafly JNR

Jatim Newsroom- Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengapresiasi capaian yang disampaikan Badan Pusat Statistik Jawa Timur (BPS Jatim), dimana angka penduduk miskin mengalami penurunan 0,56 persen, sehingga menjadi 9,79 persen pada periode Maret 2024.

Jika dikonversi menjadi jumlah individu, penduduk miskin Jatim sebanyak 3,983 juta orang atau menurun 0,206 juta orang dibanding periode yang sama di 2023.   

Menurut Pj Gubernur, ada beberapa cara atau strategi dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. Pertama adalah memasifkan program bantuan sosial tepat sasaran kepada masyarakat miskin meliputi Program Keluarga Harapan (PKH).

Kemudian memaksimalkan bantuan pemerintah pusat pada sektor pendidikan serta kesehatan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Percepatan penanganan kemiskinan salah satunya dengan memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Program kita adalah mempertahankan kondisi sosial ekonomi berjalan dengan baik," ucap Pj Gubernur usai menghadiri Konferensi Pers Berita Resmi Statistik (BRS) Bulan Juli 2024 di kantor BPS Jatim, Senin (1/7/2024). 

Strategi kedua adalah membuka lapangan pekerjaan agar masyarakat garis miskin sesuai indikator BPS bisa mendapatkan penghasilan ideal. Lapangan pekerjaan itu, lanjut Adhy, difokuskan untuk masyarakat rentan. Seperti orang lanjut lansia (lansia) dan disabilitas.

“Pemberian pemberdayaan ekonomi. Kewirausahaan, akses modal. Kemudian kalau ada dana bergulir kita subsidi bentuk kreditnya,” ungkapnya.

Pj Gubernur itu juga menjelaskan cara lain menurunkan angka kemiskinan adalah mengurangi kantong-kantong kemiskinan. Salah satu indikator menurunkan angka kemiskinan adalah mengurangi kawasan pemukiman kumuh.

“Berikutnya adalah mengurangi kantong kemiskinan. Karena salah satu indikator adalah lingkungan dan perumahan. Bagaimana kita menyelesaikan dari indikator rumahnya,” tandasnya. (hjr)

 

#BPS Jatim