Jumat, 20 September 2024

Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I Pemprov Jatim Masuki Tahap Akhir

Peserta PKA Angkatan I dari Kominfo Jatim Paparkan Proyek Keamanan Informasi 'Ning Eva'

Diunggah pada : 5 Juni 2024 15:43:48 66
Kabid Persandian dan Keamanan Informasi Kominfo Jatim, Achmad Fadlil Chusni saat mempresentasikan proyek aksi perubahannya di BPSDM Jatim, Surabaya, Rabu (5/6/2024). Foto : Wahyu / JNR

Jatim Newsroom – Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) Tahun 2024 telah memasuki tahap akhir seminar implementasi aksi perubahan kinerja organisasi. Bertempat di BPSDM Jatim Surabaya, pada Rabu (5/6/2024), salah satu peserta yakni Kepala Bidang (Kabid) Persandian dan Keamanan Informasi Kominfo Jatim, Achmad Fadlil Chusni memaparkan proyek pelatihannya terkait sistem keamanan informasi bernama hardening sErVer dan Aplikasi (Ning Eva). 

Kabid Persandian dan Keamanan Informasi Kominfo Jatim yang kerap disapa Fadlil itu mempresentasikan hasil aksi perubahannya di hadapan tiga orang, yakni mentor, Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, coach seorang Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Jatim Sitti Sunarsih, dan penguji seroang akademisi dari UNAIR Gitadi Tegas Supramudyo. 

Dalam paparan materinya, Kabid Persandian dan Keamanan Informasi Kominfo Jatim Fadlil menjelaskan, latar belakang diciptakannya sistem 'Ning Eva' ini adalah karena ada kondisi saat ini terkait keamanan informasi yang belum terjamin. 

“Saat ini kesadaran perangkat daerah untuk keamanan informasi masih rendah, belum mengertinya perangkat daerah untuk membangun Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE  yang aman dan nyaman, banyaknya situs web atau aplikasi pada domain jatimprov.go.id yang tersusupi judi online, SDM yang belum mengerti keamanan informasi, dan lisensi perangkat lunak yang mahal untuk monitoring keamanan informasi,”tuturnya. 

Oleh karena itu, melalui aksi perubahan sistem 'Ning Eva' yang Ia buat itu, Fadlil menerangkan, ke depan kondisi yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran perangkat daerah dalam menjaga keamanan informasi, “Pembuatan panduan keamanan elektronik sebagai pedoman keamanan SPBE, SDM yang paham keamanan informasi, dan adanya anggaran untuk pembelian lisensi perangkat lunak,” terang Fadlil. 

Fadlil menjelaskan, 'Ning Eva' adalah sistem hardening yang ada pada server jaringan aplikasi, yang dulunya belum di- default- kan atau standarnya belum dinyalakan. “Tapi setelah diketahui petunjuk teknisnya baru dibetulkan dan dinyalakan lagi keamanan informasinya sehingga lebih terjaga,” jelasnya. 

(Dari kiri ke kanan) Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin (mentor), Akademisi UNAIR, Gitadi Tegas Supramudyo (penguji), Kabid Persandian dan Keamanan Informasi Kominfo Jatim (peserta PKA Angkata I Pemprov Jatim Tahun 2024), Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Jatim, Sitti Sunarsih (coach) saat sesi foto bersama di BPSDM Jatim, Surabaya, Rabu (5/6/2024). Foto : Wahyu/JNR

Dalam seminarnya, Fadlil secara garis besar Fadlil memaparkan, implementasi aksi perubahan 'Ning Eva' yang dalam jangka pendek selama ini telah dilaksanakan. Sehingga kemudian Ia menemukan lima simpulan, yakni pertama, adanya Petunjuk Teknis (Juknis) dalam pengamanan SPBE di Pemprov Jatim, kedua, komunikasi antar Diskominfo dan perangkat daerah pemilik aplikasi atau SPBE lebih mudah dilaksanakan. 

“Ketiga, dapat dengan mudah memberikan pembelajaran pada pemilik aplikasi atau SPBE dengan adanya kerentanan atau ancaman terhadap judi online atau hacker. Keempat, apabila ada ancaman atau kerentanan pada aplikasi atau SPBE dapat terdeteksi lebih cepat. Dan kelima, dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat sehingga aplikasi atau sistem pemerintahan dapat pulih dan bisa diakses kembali oleh masyarakat,” papar Fadlil. 

Menanggapi hal itu, hadir sebagai mentor, Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin mengatakan, langkah yang dilakukan Fadlil adalah sesuatu yang dibutuhkan Jawa Timur. “Oleh karena itu yang menjadi perhatian kami adalah keamanan informasi yang kurang terjaga. Kami dorong penguatan SDM untuk menjaganya, kami juga melakukan penguatan pada kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Tim CSIRT untuk menjaga kemananan informasi. Saat ini ada 17 Tim CSIRT di kabupaten/kota di Jawa Timur,” tukas Sherlita. 

Sherlita pun mendorong supaya Juknis Ning Eva selanjutnya bisa ditetapkan melalui SK Gubernur Jawa Timur untuk diimplementasikan dalam jangka menengah melanjutkan jangka pendek yang telah dilaksanakan. 

"Melalui 'Ning Eva', kita dorong semoga keamanan ruang siber di Jawa Timur semakin bisa kita jaga bersama. Saya atas nama pribadi dan mewakili Pemprov Jatim mengucapkan terima kasih kepada Pak Fadlil dan tim yang telah menjaga keamanan ruang siber di Jawa Timur." pungkasnya. 

Diketahui, dalam seminar tersebut coach Sitti dan Penguji Gitadi mengapresiasi dan mendukung proyek aksi perubahan ini. Direkomendasikan oleh coach Sitti, supaya nanti ada penyebaran link melalui media yang mudah diakses masyarakat Juknis Ning Eva agar implementasinya lebih mudah dilaksanakan. Sedangkan penguji Gitadi, menggaris bawahi kemampuan 'Ning Eva' untuk menghadapi serangan siber supaya bisa diintegrasikan ke SPBE. (vin/hjr) 

#SPBE #keamanan informasi #Kadiskominfo Jatim #PKA Angkatan I Pemprov Jatim Tahun 2024