Jumat, 20 September 2024

Mengenal Kasiyo, Tukang Pijat Tuna Netra yang Naik Haji

Diunggah pada : 3 Juni 2024 14:55:42 186
Kasiyo jemaah asal Bali yang berangkat dari AHES. Foto : Humas Kanwil Kemenag Jatim

Jatim Newsroom – Meski memiliki keterbatasan indra penglihatan sedari kecil, tidak menyurutkan keinginan Kasiyo bin Joyo Wiono seorang Jemaah haji tuna netra asal Tabanan, Bali untuk beribadah haji ke baitullah. Kasiyo (70) yang kini berprofesi sebagai tukang pijat ini, dulunya merupakan seorang pensiunan PNS Dinas Sosial Tabanan Bali. 

Berdasarkan pers rilis Panita Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, pada Senin (3/6/2024), Kasiyo menceritakan kisahnya awal mula Ia pertama jail mendaftar haji, yakni pada tahun 2013. 

“Pada tahun 2011, setelah pensiun, dalam hati saya muncul keinginan yang kuat untuk berangkat haji. Dari situ saya mulai tergerak untuk rutin menabung supaya bisa mendaftar haji,” terang PNS yang diketahui telah pensiun pada tahun 2010 ini.

Untuk mewujudkan impian mendaftar haji, Kasiyo mulai berikhtiar menyisihkan penghasilannya sebagai tukang pijat. “Jumlah yang saya tabung itu tidak menentu, patokannnya adalah penghasilan pijat dari 1-4 pasien untuk kebutuhan keluarga, lebih dari itu saya sisihkan. Jadi jika satu hari saya memperoleh 3 pasien, berarti hari itu saya tidak menabung untuk haji,” terang Kasiyo. 

“Apabila sehari ada 6 pasien, penghasilan dari 4 pasien saya pakai kebutuhan keluarga, sedangkan penghasilan dari 2 pasien untuk tabungan haji,” sambung Kasiyo, pria yang diketahui kelahiran Solo ini.

Kasiyo jemaah asal Bali yang berangkat dari AHES. Foto : Humas Kanwil Kemenag Jatim

Setelah menunggu selama 11 tahun, Kasiyo sangat bersyukur tahun ini Ia mendapat panggilan untuk berangkat haji. “Alhamdulillah, akhirnya cita-cita saya untuk berhaji ke tanah suci bisa terwujud,” ucap Kasiyo. 

Meskipun telah mengalami kebutaan sejak usia dua tahun karena mengalami panas tinggi, Kasiyo mengaku, dirinya tetap optimis dalam menjalani kehidupan ini. “Saya sudah bisa memijat mulai tahun 1975 ketika saya lulus sekolah,” terangnya. 

Dari kemampuan pijat itu, Kasiyo bisa menjadi PNS di Dinas Sosial sebagai pelatih pijat. Kini, Kasiyo yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 72 bersama jemaah haji Provinsi Bali lainnya, telah terbang ke tanah suci pada Jum’at (31/5/2024).

“Semoga di tanah suci saya bisa menunaikan ibadah haji dengan baik dan benar serta diberi kemudahan dan kelancaran. Saya berdoa selalu diberi kesehatan dan keselamatan, dan bisa pulang ke Bali dengan menjadi haji yang mabrur,” demikian harapan Kasiyo yang diketahui juga merupakan seorang ayah dari tujuh anak ini.

Kasiyo pun turut mendoakan agar istri dan keluarga tercinta juga memperoleh kesempatan ke tanah suci menjadi tamu Allah SWT . “Dulu belum bisa mendaftar berdua bersama istri karena saat itu uangnya hanya cukup buat saya mendaftar sendiri. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan pada keluarga kami untuk bisa berhaji,” pungkasnya. (vin/ ) 

#Haji #jemaah haji #AHES #Haji 2024 #Berita Haji 2024