Jumat, 20 September 2024

Jelang Pemilu 2024, Diskominfo Jatim Gelar Prebungking Penginderaan Hoaks

Diunggah pada : 6 Februari 2024 17:47:06 47
Kelas Prebungking Penginderaan Hoaks di Bakorwil Jember (Foto : GhufronJNR)

Surabaya, InfoPublik- Dinas Kominfo Provinsi Jawa menggelar Kelas Prebungking Penginderaan Hoaks yang dipusatkan di Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Jember, Selasa (6/2/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan untuk kelima kalinya oleh Diskominfo Jatim ini didukung oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), untuk penginderaan hoaks dan disinformasi di media sosial atau aplikasi pesan serta media digital terutama konten politik menjelang pesta demokrasi Pemilu - Pilpres 2024. Kelas Prebungking ini diikuti 50 orang anggota Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Kabupaten Jember dengan harapan pengetahuan literasi digital tentang hoaks - disinformasi yang diperoleh dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas.

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur dalam sambutan pembukaan Kelas Prebungking Metode Penginderaan Hoaks yang dibacakan oleh Sub Koordinator Sumber Daya Komunikasi Pubik, Siti Purwatiningsih, mengatakan dari data Survei We Are Social tahun 2023, 68,9% penduduk Indonesia aktif di media sosial sebagian besar mengakses dari handphone. Dalam sehari rata rata akses internet hampir 8 jam, 4 dari 10 penduduk memiliki lebih dari satu media sosial. Survei Kementerian Kominfo RI pada tahun 2023 merilis 43,5% media televisi menjadi sumber berita yang paling dipercaya dan 30,6% media sosial. Media yang paling banyak diakses untuk mendapatkan informasi adalah media sosial 72,6%, televisi 60,7% dan berita online 27,5%.

"Masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi namun belum mampu memahami dan mengolah informasi sehingga menjadi korban maraknya kejahatan digital seperti informasi hoaks, pencurian data pribadi, skimming dan kejahatan lainnya," terangnya.

Dampak buruk kejahatan digital terutama informasi hoaks seputar produksi konten politik dalam masa Pemilu 2024 dapat menggangu situasi dan kondisi hingga kepanikan publik, kontra produktif yang seharusnya ruang digital juga kondusif.

"Menjaga ruang digital yang kondusif terutama dalam masa Pemilu Serentak 2024 dari informasi hoaks dan disinformasi menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat, pemerintah tidak bisa sendirian namun perlu bekerja sama dengan semua pihak diantaranya dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau Mafindo yang ikut membantu Diskominfo Jatim dan menjadi narasumber dalam penyelenggaraan Kelas Prebungking Penginderaan Hoaks," paparnya.  (pno/hjr)

#bakorwil jember #Prebungking Penginderaan Hoaks

Berita Terkait