Jumat, 20 September 2024

Kendalikan Inflasi

Jatim Tekankan Pengamanan Produksi dan Efisiensi Rantai Pasok

Diunggah pada : 14 Juni 2024 11:20:45 68
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov Jatim, Ir. Joko Irianto, M.Si, saat kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara yang disaksikan secara virtual di kantor perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur di Surabaya, Jum'at (14/6/2024). Foto; Rijal JNR

Jatim Newsroom - Pengendalian inflasi di Jatim salah satunya dilakukan dengan menekankan pengamanan produksi dan efisiensi rantai pasok. Hal ini mengemuka saat mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara yang disaksikan secara virtual di kantor perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur di Surabaya, Jum'at (14/6/2024). Rakornas ini mengambil tema "Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga".

Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov Jatim, Ir. Joko Irianto, M.Si, dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan I 2024 mencapai 4,81% (y on y), sementara inflasi terkendali pada 3,04% (y on y). Pencapaian ini sesuai dengan target inflasi 2,5±1 persen pada 2024.

Terbaru, tingkat inflasi Jawa Timur pada Mei 2024 secara tahunan sebesar 2,83% (y on y), namun mengalami deflasi sebesar -0,21% (m to m). Pencapaian ini menunjukkan pengendalian inflasi yang efektif, meskipun tekanan utama masih berasal dari inflasi pangan.

Untuk memperkuat pengendalian inflasi di Jawa Timur, telah dilaksanakan Strategi 4 K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan,  kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

Selain itu, TPID Provinsi Jawa Timur juga mendorong Kerjasama Intra Provinsi (KIP) daerah surplus-defisit untuk memastikan kelancaran distribusi. Hal ini dilakukan melalui pembentukan ekosistem pengendalian inflasi melibatkan BUMD Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang berfungsi sebagai pendistribusi, stabilisator, pemenuh ketersediaan, dan akses distribusi pangan daerah. Optimalisasi skema resi gudang juga menjadi strategi yang diterapkan.

"Sinergi Pemprov Jatim dan BI dalam TPID terus diperkuat untuk merumuskan kebijakan menjaga tingkat inflasi terkendali," ujar Joko Irianto.

Penguatan delapan komitmen JATIM SIGATI (Sinergi Gapai Inflasi Terkendali) juga menjadi fokus utama. Kolaborasi seluruh anggota TPID sangat penting untuk menjaga inflasi sesuai target 2,5 + 1 persen. (jal/s)

#bank Indonesia #Pengendalian Inflasi